PAMEKASAN (global-news.co.id)-Tim penilai lomba inovasi pelayanan publik dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) melakukan survei ke Pamekasan, Senin (22/5/2017).
Survei yang dilakukan di Desa Samiran, Kecamatan Proppo, tujuannya untuk melakukan penglihatan lapangan atas program inovasi Aksi Tanggap Pada Sapi Madura Bunting dan Partus (Sigap Sratus) 369 Plus.
Tim penilai dipimpin Peneliti LIPI Prof Dr. R. Siti Zuhro. Dengan kedatangan tim penilai dari Tim Penilai KementrianPAN RB secara langsung ke lapangan ini maka selangkah lagi diharapkan masuk program Sigap Sratus akan masuk dalam Top 40 dalam program lomba Inovasi Pelayanan Publik pada tahun 2017 ini. Sebelumnya program ini sudah masuk dalam Top 99.
Bagi Pemkab Pamekasan keberhasilan program inovasi pelayanan publik masuk dalam terbaik nasional, tahun ini merupakan kedua kalinya. Pada tahun 2016 lalu pada lomba yang sama Pamekasan juga berhasil masuk Top 35 daerah dengan inovasi pelayanan terbaik dari KementriaPAN RB. Saat itu program yang diikutkan adalah program Intan Sata Saka (inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran) bagi sapi Madura.
Siti Zuhro yang mengaku masih keturunan Sumenep Madura itu memperhatikan secara teliti keterangan dan penjelasan dari masyarakat tentang bagaimana cara merawat sapi dengan program Sigap Sratus Plus. Yakni mulai masa kebuntingan tiga, enam, dan sembilan bulan. Serta setelah sapi selesai melahirkan atau partus.
Sedangkan Siti Zuhro kepada masyarakat dan para peternak sapi menyarankan agar Tim Sigap Sratus senantiasa terus melakukan pembenahan diri. Termasuk memperhatikan standar kesehatan dalam melakukan perawatan sapi. Dia meminta agar sarung tangan, sepatu, dan pakaian tim sesuai standar.
Dia sendiri mengaku kagum terhadap sapi Madura. Sebab sapi asal Pulau Garam memiliki kualitas sangat bagus. Sementara itu di sisi lain dia melihat perhatian masyarakat dalam memelihara sapi juga luar biasa. “Kalau sapi saja diperhatikan, apalagi orang tuanya. Mudah-mudahan masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan H. Achmad Syafii dalam sambutannya berterima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan yang kreatif menciptakan inovasi Sigap Sratus. Kepada tim lapangan dia juga menyampaikan apresiasi sangat tinggi atas kekompakannya. Tanpa tim yang kompak, kata Syafii, Sigap Sratus dinilai tidak akan masuk 40 besar.
“Sigap Sratus sudah memperoleh penghargaan masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, ini sudah top. Mudah-mudahan bisa naik lagi sehingga bisa masuk Top 40,” harap Syafii yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pamekasan Bambang Prayogi. (mas/*)