JAKARTA (global-news.co.id) – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (Perseroan) menyetujui pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar. Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara.
Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40% saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing. Direksi Perseroan dengan hak substitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan. Sedangkan, sebanyak 75% dari laba bersih tahun lalu atau senilai Rp 2,46 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilarr mengatakan manajemen Perseroan telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan kinerja di tengah kondisi yang cukup sulit ini. Komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank tahun 2020, antara lain melalui evaluasi terhadap Rencana Bisnis Bank serta kinerja keuangan tahun 2020. “Para pemegang saham lanjut Royke juga mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat,” kata Royke usai RUPS Tahunan BNI Tahun 2020 di Jakarta, Senin (29/3/2021).
Adapun kebijakan-kebijakan strategis itu adalah pertama, meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko. Kedua, meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Keempat, meningkatkan CASA dan FBI melalui peningkatan transaksi. Kelima, optimalisasi jaringan dan bisnis internasional dengan memperkuat kerjasama partnership. Keenam, optimalisasi kontribusi perusahaan anak. Dan, ketujuh, optimalisasi HC dalam mendukung bisnis bank.
Dalam RUPS Tahunan ini, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat Erwin Rijanto Slamet yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia menjadi Komisaris Independen menggantikan Joni Swastanto yang telah berakhir masa jabatannya. “Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan,” tutup Royke. jef
Susunan Komisaris Perseroan menjadi:
– Komisaris Utama/ Komisaris Independen Agus DW Martowardojo
– Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen Pradjoto
– Komisaris Independen Sigit Widyawan
– Komisaris Independen Septian Hario Seto
– Komisaris Independen Asmawi Syam
– Komisaris Independen Iman Sugema
– Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet
– Komisaris Askolani
– Komisaris Ratih Nurdiati
– Komisaris Susyanto
Susunan Direksi Perseroan menjadi:
– Direktur Utama Royke Tumilaar
– Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati
– Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini
– Direktur Manajemen Risiko David Pirzada
– Direktur Treasury & International Henry Panjaitan
– Direktur Bisnis Konsumer Corina Leyla Karnalies
– Direktur Bisnis UMKM Muhammad Iqbal
– Direktur IT dan Operasi YB Hariantono
– Direktur Human Capital dan Kepatuhan Bob Tyasika Ananta
– Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto