Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

UTBK-SBMPTN 2 Gelombang, Waktunya Dipangkas

 

Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) tahun ini akan digelar dalam dua gelombang.

JAKARTA (global-news.co.id) – Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) tahun ini akan digelar dalam dua gelombang. Selain itu waktu pengerjaan soal tes juga dipersingkat mengingat ada materi tes yang dikurangi. Hal itu dilakukan lantaran penyakit akibat virus Corona (COVID-19) masih mewabah di Indonesia.

“UTBK 2020 dalam rangka SBMPTN kali ini adalah UTBK dalam situasi kenormalan baru,” kata Ketua Tim Pelaksana LTMPT Mohammad Nasih, dalam jumpa pers virtual Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Rabu  (24/6/2020).

Nasih menjelaskan, kebijakan pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 dirancang untuk melindungi kesehatan semua pihak, termasuk peserta, panitia, pengantar peserta, hingga masyarakat.  Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam, menjelaskan, rencana semula UTBK-SBMPTN 2020 digelar pada 5 – 12 Juli 2020. Namun asumsi yang dipakai semula adalah COVID-19 sudah reda di Indonesia. Namun ternyata, COVID-19 masih ada sampai saat ini. “Akhirnya kita sepakati ada dua gelombang,” kata Nizam.

Dua gelombang UTBK-SBMPTN 2020 di masa New Normal adalah: Gelombang I tanggal 5 – 12 Juli 2020 di mana per hari: Sesi 1 pukul 09.00 – 11.15 WIB/WIT/WITA, Sesi 2 pukul 14.00 – 16.15 WIB/WIT/WITA. Selanjutnya Gelombang II tanggal 20 – 29 Juli 2020. Per hari Sesi 1 pukul 09.00 – 11.15 WIB/WIT/WITA, dan Sesi 2 pukul 14.00 – 16.15 WIB/WIT/WITA.

UTBK-SBMPTN tahun sebelumya durasi pengerjaan soal mencapai 3 jam. Namun gara-gara ada pandemi COVID-19, maka durasi mengerjakan soal UTBK-SBMPTN 2020 dipersingkat menjadi hanya 1 jam 45 menit. Namun demikian jenis tes juga dikurangi.

“Materi UTBK hanya tes potensi skolastik (TPS). TPS hanya memerlukan waktu 105 menit atau 1 jam 45 menit. Artinya, berkaitan dengan pengurangan mata ujian ini juga pasti mengurangi waktu yang dibutuhkan,” kata Nasih.

Dalam TPS, peserta ujian akan dites perihal kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis. Kemampuan kuantitatif akan mencakup pengetahuan dan penguasaaan matematika dasar.

Pada gelaran UTBK-SBMPTN sebelumya, tak hanya TPS saja yang diujikan namun juga Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang mengukur kemampuan keilmuan yang diajarkan di sekolah.

“Kalau tahun lalu bisa hingga 3 jam di kelas (lokasi ujian -red), karena ada TPS maupun TKA. Namun, tahun ini cukup 1 jam 45 menit untuk mengerjakan soal-soal TPS. Ini mengurangi kontak antar-peserta dan pihak lain di dalam kelas,” kata Nasih.

Semakin lama durasi berkumpulnya banyak orang di suatu ruang tertutup, maka semakin besar pula potensi penularan COVID-19. Pengurangan durasi UTBK ini dilakukan demi mengurangi potensi penularan COVID-19 di pusat UTBK. wis, det

baca juga :

Soal Koperasi, Wawali Cak Ji Tindaklanjuti Keluhan Warga Surabaya

Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Pacitan

Redaksi Global News

Gelar Pemira Dua untuk Kerucutkan Satu Dukungan Nama Pilkada Surabaya

Redaksi Global News