Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Gurun Al Nafud Arab Saudi Berselimut Salju: Warga dan Wisatawan Berhamburan Berfoto Ria

Peristiwa cuaca yang dianggap luar biasa terjadi di Arab Saudi. Gurun gersang di wilayah Al-Jawf, Arab Saudi, diguyur hujan salju untuk pertama kalinya. Wilayah gurun Al Nafud bagian utara itu kini tertutup salju. Ada yang menyebut, salju di gurun Arab Saudi menjadi salah satu tanda bahwa kiamat semakin mendekat. Benarkah?

ARAB SAUDI memiliki dua musim. Musim panas dan musim dingin. Secara umum, wilayah Saudi tersengat panas matahari. Namun di wilayah bagian utara saat musim dingin masih sering dijumpai hujan turun–bahkan hujan salju. Namun wilayah gurun Al Nafud bagian utara hampir tidak pernah diguyur hujan. Karena itu, menjadi “ajaib” bila sekarang wilayah itu berselimut salju.

“Sebenarnya untuk wilayah utara Saudi kalau musim dingin ya ada salju. Itu sering terjadi. Misalnya di Tabuk. Sudah biasa di sana. Untuk minggu-minggu ini di Jauf, di Tabuk, juga kalau musim dingin bersalju. Di sana kan dua musim yakni musim panas dan musim dingin,” kata Thobibuddin, Kader PCI NU Arab Saudi, kepada Global News, Rabu (13//11/2024).

Namun banyak kalangan menganggap salju di Al-Jawf ini sangat langka. “Peristiwa langka ini menandai turunnya salju pertama yang pernah tercatat di wilayah tersebut, sebuah wilayah yang secara tradisional dikenal karena panasnya yang menyengat dan bukit pasir keemasannya,” tulis laman Amerika Serikat (AS), Newsweek dikutip dari CNBC Indonesia Rabu (13/11/2024).

“Rekaman menunjukkan kepingan salju jatuh di padang pasir dan menempel di pasir. Dalam satu klip, karavan unta terlihat berjalan melintasi lapisan es tipis yang terbentuk di tanah,” tulisnya lagi.

Penduduk setempat dan wisatawan segera berhamburan keluar dari mobil mereka, mengambil foto dan video cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya. Foto dan video dari pemandangan langka tersebut akhirnya viral di media sosial.

Hal sama juga dimuat Wired. Dikatakan bahwa ini menandai pertama kalinya warga menyaksikan salju di tanah air mereka. “Hujan salju menarik minat keluarga dan wisatawan untuk menikmati pemandangan unik tersebut. Anak-anak membuat manusia salju dan terlibat dalam perang bola salju, sementara yang lain memanfaatkan kesempatan untuk mengabadikan pemandangan surealis tersebut dengan foto-foto yang menyandingkan arsitektur tradisional Saudi dengan lanskap yang tertutup salju,” tulis laman itu.

Namun kejadian langka ini memicu diskusi mengenai pola cuaca global dan perubahan iklim. Meskipun hujan salju yang terjadi di beberapa wilayah utara Arab Saudi tidak sepenuhnya belum pernah terjadi sebelumnya, luas dan waktu turunnya salju ini telah menimbulkan pertanyaan di kalangan ahli meteorologi dan ilmuwan iklim.

“Peristiwa ini disebabkan oleh sistem tekanan rendah di atas Laut Arab. Udara lembap menyatu dengan udara panas dari gurun dan menyebabkan badai petir, hujan, hujan es, dan bahkan salju,” kata Pusat Meteorologi Nasional Saudi.

Sementara itu, para ahli mendesak bahwa meskipun peristiwa langka tersebut menarik, peristiwa tersebut harus dilihat sebagai peluang untuk lebih memahami dinamika iklim planet, di tengah isu perubahan iklim dan pemanasan global. Termasuk implikasi jangka panjangnya yang potensial ke umat manusia.

Mengutip laporan Khaleej Times, hujan lebat dan badai hujan es yang signifikan melanda sebagian wilayah tersebut, membuka jalan bagi musim dingin berupa hujan salju yang menyelimuti wilayah pegunungan.

Para pengguna media sosial ramai-ramai membanjiri akun mereka dengan foto dan video yang menakjubkan dari lanskap gurun yang tertutup salju. Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Uni Emirat Arab telah mengaitkan hujan es baru-baru ini di wilayah tersebut dengan sistem tekanan rendah yang berasal dari Laut Arab dan meluas hingga ke Oman.

Pola cuaca ini telah membawa udara yang mengandung banyak air ke wilayah yang biasanya gersang, sehingga mengakibatkan perubahan signifikan dalam kondisi cuaca. Akibatnya, badai petir, hujan es, dan hujan telah melanda Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang seakan menentang kekeringan khas wilayah tersebut dan menyebabkan peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Departemen Cuaca Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk beberapa hari mendatang. Saudi memperingatkan penduduk untuk bersiap menghadapi kondisi buruk yang berkepanjangan. Prakiraan cuaca memperkirakan pula adanya badai petir disertai hujan lebat, hujan es, dan angin kencang. Kondisi ini dapat mengurangi jarak pandang, mengganggu perjalanan, dan memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Para pejabat telah mengimbau warga untuk berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan karena cuaca yang tidak biasa ini. (gas/sdn/wis)

baca juga :

Samapta Sidoarjo Sampaikan Himbauan Kamtibmas Sambil Berbagi

Redaksi Global News

Februari 2021, Realisasi Penjualan Gas Bumi PGN Lampaui Target

Titis Global News

Heboh, Surat Suara Dicoblos untuk Capres 01, Bawaslu Minta Pemilu di Malaysia Distop

gas