SURABAYA (global-news.co.id) – Pemerintah tetap akan mengalokasikan pupuk subsidi pada tahun 2025. Alokasi pupuk subsidi ini dilakukan menyusul pemerintah yang juga ikut menaikkan anggaran non energi di tahun 2025 menjadi Rp 131,3 triliun. Oleh karena itu, alokasi awal pupuk subsidi pada tahun 2024 yang 4,75 juta ton, untuk tahun 2025 menjadi 9,55 juta ton, sehingga mengalami kenaikan. Penambahan alokasi pupuk subsidi ini ditujukan kepada empat jenis pupuk yakni urea, NPK, NPK Formula Khusus dan pupuk organik.
Keterkaitan dengan penambahan alokasi pupuk subsidi tahun 2025, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Suseno, MT melakukan pertemuan perencanaan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2025 bersama Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di Jawa Timur beberapa hari lalu, Jum’at (25/10/2024).
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Suseno, MT mengatakan upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dilakukan dengan meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi pertanian. Pupuk merupakan salah satu komponen utama yang sangat menentukan dalam peningkatan produktifitas usaha tani, dimana Pemerintah terus mendorong penggunaan pupuk yang efisien melalui kebijakan yang mencakup aspek teknis, penyediaan dan distribusi maupun harga melalui subsidi, urainya.
Dalam rangka penyaluran pupuk subsidi tahun 2025 yang ada penambahan dari pemerintah, maka saat ini sedang berlangsung pelaksanaan penginputan data penerima dan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2025.
Mengingat adanya batas waktu yang diberikan untuk penginputan e RDKK tahun 2025 sampai tanggal 15 November 2024, maka dimohon kepada semua Kabupaten/Kota untuk mengawal sampai tingkat kecamatan serta mendorong seluruh jajarannya untuk melakukan pendataan yang lebih cermat dan akurat sehingga penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2025 menjadi lebih tepat sasaran dan apabila menghadapi permasalahan/kendala di lapangan bisa berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Jatim, pungkasnya. (Win)