SURABAYA (global-news.co.id) – Hari Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Jawa Timur (HUT Pemprov Jatim) jatuh pada 12 Oktober setiap tahunnya, maka untuk memperingati usianya yang kali ini ke-79, Pemprov Jatim mengadakan upacara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (12/10/2024). Upacara tersebut secara langsung dipimpin oleh Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono.
Pasukan upacara hari jadi ke-79 Pemprov Jatim yang kali ini bertema ‘Jawa Timur Bersatu, Bersama untuk Maju’ tersebut, terdiri dari, TNI/POLRI, KORPRI, Tagana, Pramuka, Resimen Mahasiswa, Politeknik Penerbangan Surabaya, hingga Polisi Kehutanan.
Hadir sebagai undangan antara lain, Mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Kepala Perwakilan Negara Sahabat, Pimpinan dan anggota DPRD Jatim, Pimpinan Forkopimda Jatim, Pj. Sekda Jatim, Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Pj. Ketua TP PKK Jatim, Bupati/Wali Kota se-Jatim, akademisi, pelaku usaha, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat. Salah satunya perwakilan dari PITI Surabaya dan Yayasan Haji Mohammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI).
Rangkaian upacaranya terdiri dari, penghormatan kepada lambang Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan tanda penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha, penganugerahan tanda Kehormatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur lencana Jer Basuki Mawa Beya, serta penyerahan beberapa penghargaan seperti di bidang lingkungan, lomba video kreatif, hingga olimpiade dan karya-karya lain.
Dalam arahannya, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyampaikan, pihaknya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberi kesempatan merawat Bumi Majapahit selama 79 tahun dengan baik.
“Selain itu, Jawa Timur juga terus menunjukkan kemajuannya secara nyata dari tahun ke tahun menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia. Tentunya, ini semua berkat kerja keras, pengorbanan dan kerja bersama seluruh rakyat Jawa Timur,” tutur Adhy.
Semua kerja keras dan pengorbanan tersebut, dikatakan Adhy, sejalan dengan motto yang tertera pada lambang kebanggaan Provinsi Jawa Timur, ‘Jer Basuki Mawa Beya’.
“Pepatah Jer Basuki Mawa Beya itu, mengajarkan bahwa setiap keberhasilan, kesuksesan, kebahagiaan maupun kesejahteraan membutuhkan kerja keras, effort dan bahkan membutuhkan pengorbanan,” ujar Adhy.
Adhy menuturkan, berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah, bersama semua pihak di Provinsi Jawa Timur telah berhasil menorehkan prestasi, apresiasi dan penghargaan baik nasional maupun internasional serta capaian pembangunan yang membanggakan di berbagai sektor.
“Layaknya filsafat Jawa ‘Ana Dina, Ana Upa’, ini merupakan bukti nyata buah dari optimisme, gerak bersama, kerja bersama dan perjuangan kita bersama yang dampaknya telah dirasakan secara langsung oleh seluruh masyarakat Jawa Timur,” tuturnya.
Salah satunya prestasi Provinsi Jawa Timur, Adhy menyebutkan, yakni mampu menaikkan derajat warganya dengan menurunkan angka kemiskinan yang mampu mencatatkan sejarah mencapai satu digit yakni sebesar 9,79% per Maret 2024.
“Jawa Timur juga menjadi penyumbang penurunan penduduk miskin tertinggi secara nasional sebesar 206,102 jiwa dan berkontribusi sebesar 30,34% terhadap penurunan kemiskinan nasional. Demikian juga untuk Kemiskinan Ekstrem telah turun signifikan dari 4,40% pada tahun 2020 menjadi 0,66% per Maret 2024,” sebutnya.
Selain itu, Adhy mengungkapkan, Jawa Timur membuktikan bisa menjadi provinsi pusatnya Desa Mandiri. Dipaparkan Adhy, berdasarkan data Indeks Desa Membangun Tahun 2024, jumlah Desa Mandiri di Jawa Timur melesat mencapai 4.019 desa dan tetap yang terbanyak di Indonesia.
“Dari tahun 2023 ke tahun 2024 naik 1.219 desa mandiri atau meningkat 43,54%. Ini adalah capaian luar biasa, yang merupakan hasil kerja bersama dari para kepala desa, camat, bupati, serta pendamping desa di Jawa Timur,” ungkapnya.
Dari aspek pembangunan sumber daya manusia, Adhy mengatakan, Jawa Timur terus menunjukkan kinerja yang positif. Terbukti dari capaian IPM di Jawa Timur sejak tahun 2020 konsisten di atas rata-rata nasional, dan pada tahun 2023 IPM Jatim mencapaiangka 74,65 poin dengan kategori tinggi.
“Hal ini juga berseiring dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang impresif. Pada triwulan II 2024 Ekonomi Jawa Timur tumbuh positif sebesar 4,98% secara Year on Year. Capaian ini bahkan mencatatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Pulau Jawa,” kata Adhy.
Berbagai pencapaian yang berhasil diraih Jawa Timur tersebut, menurut Adhy, merupakan kinerja luar biasa dan wujud kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemkab/Kota, Forkopimda, seluruh pemangku kebijakan, dunia usaha, dan masyarakat.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak. Utamanya, kepada para pendahulu yang telah meletakkan pondasi yang kokoh bagi provinsi ini. Selain itu, terima kasih juga kepada segenap Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, dan FORKOPIMDA, Para Bupati/Walikota, serta jajaran birokrasi pemerintahan Provinsi maupun Kabupaten/Kota, TNI, POLRI, instansi vertikal, para pengusaha, pelaku ekonomi hingga seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan pemerintahan dan pembangunan di Jawa Timur,” pungkasnya
Sebagai informasi, upacara hari jadi Jatim ke-79 ini dimeriahkan beragam penampilan dan hiburan yaitu, penampilan Paduan Suara Gita Bahana Jawa Timur, penampilan Drum Corps Adi Pramana Citra Bhayangkra dari SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Banyuwangi, penampilan Tarian Kolosal bertajuk ‘Metamorphosis of East Java’, penampilan dari penyanyi Jihan Audy dan Arya Galih.
Tasyakuran
Setelah mengadakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Provinsi Jawa Timur di halaman Gedung Negara Grahadi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) pun mengadakan acara tasyakuran di Ruang Singosari, Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (12/10/2024). Acara tersebut turut dihadiri oleh Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, dan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan YME karena diberi kesempatan hidup dan merawat Provinsi Jawa Timur sampai usianya yang ke-79 saat ini.
“Hari ini kita tidak henti-hentinya bersyukur, alhamdulillah karena kita diberi kesempatan sehat, hidup di sebuah provinsi yang sangat maju. Sebuah provinsi yang betul-betul nyaman, aman dan tentram. Dan sekarang sedang merayakan hari ulang tahunnya 79,” tutur Adhy.
Atas nama Pemprov Jatim, Adhy mengatakan, Ia tidak ada hentinya berterima kasih yang tak terhingga atas seluruh doa dan dukungan dari semua pihak terutama para gubernur, wakil gubernur yang terdahulu.
“Dan sekarang hadir di tengah kita Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) Menteri Sosial yang dulu menjadi Wakil Gubernur 2009-2019. Tentu kita bersyukur bahwa beliau-beliau telah meletakkan dasar-dasar yang kuat, bagi kami untuk meneruskan pembangunan Jawa Timur mencapai cita-citanya di 2045 sebagai provinsi yang betul-betul maju, mendunia dan berkelanjutan. Ini tentu masih banyak yang harus kita lakukan,” ujar Adhy.
Untuk merayakan HUT ke-79 Jatim ini, Adhy menjelaskan, Pemprov Jatim memang mengadakan beragam rangkaian kegiatan. Hal tersebut diharapkan, agar seluruh rangkaian acara yang diadakan tidak hanya sekadar seremonial saja melainkan benar-benar berdampak langsung kepada masyarakat.
“Jadi tidak ada lagi yang sifatnya seremoni yang betul-betul hanya untuk kita. Semuanya bekerja untuk masyarakat. Bantuan sosial, kemudian di pariwisata juga kita untuk masyarakat nelayan dan kemudian wisatawan dan sebagainya. Hari ini kita harus bersyukur ya,” jelas Adhy.
“Dengan tema ‘Jawa Timur Bersatu Bersama untuk Maju’ tidak ada kata lain, kita berhasil bukan karena kemampuan provinsi Jawa Timur semata. Teman-teman semua hebat-hebat tapi belum tentu bisa menyelesaikan semua persoalan di Jawa Timur yang sangat kompleks dan dinamis,” sambung Adhy.
Oleh karena itu, Adhy menuturkan, Ia bersatu dengan semua pihak, terutama kepada pemerintah pusat karena melalui program-programnya dapat membuat masyarakat menjadi sejahtera. Selain itu juga, Ia berterima kasih kepada pemerintah kabupaten /kota di Jawa Timur, karena menurutnya, Jatim tidak bisa berdiri kalau tidak ada kabupaten kota yang kuat.
“Saya juga berterima kasih kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda Jatim yang selalu bersatu menjadi keluarga besar. Bersama-sama menjaga Jawa Timur tetap stabil, aman, damai dan kondusif,” tuturnya.
Oleh karena itu, dengan keyakinan bersatu, bersama, untuk maju sesuai tema hari jadi Jatim, Adhy optimis Jawa Timur akan meraih kemajuan.
“Apalagi dengan potensi Jatim yang strategis, saat ini hubungannya dengan pembangunan IKN, Jawa Timur itu memiliki hak untuk wilayah timur dan tengah. Jadi produksi kami surplus itu ya diterima, mensuplai 20 provinsi yang ada di luar Jawa Timur, termasuk untuk Kalimantan Utara pada waktu itu. Dan terbukti ketika pembangunan IKN, hampir 70 persen raw material itu dari Jawa Timur. Oleh karena itu kami memberanikan diri dengan tagline kami bahwa Jawa Timur adalah gerbang Nusantara baru,” ucap Adhy.
Sementara itu, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau yang biasa dipanggil Gus Ipul menyampaikan, pihaknya berterima kasih kepada Pemprov Jatim karena pada agenda itu, Gus Ipul meraih lencana penghargaan ‘Jer Basuki Mawa Beya’ Kategori Emas Provinsi Jawa Timur tahun 2024.
“Terima kasih Pak Adhy, kehormatannya buat saya, ini di luar dugaan saya terus terang tidak pernah berbayangkan mendapatkan suatu apresiasi. Tentu ini merupakan suatu kepercayaan dan sekaligus kehormatan yang luar biasa,” kata Gus Ipul.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, Indonesia ini sebenarnya punya modal budaya luar biasa dengan Bhineka Tunggal Ika. Disebutkannya, potensi daerah Jawa Timur itu sangat bagus apalagi bila dipimpin gubernur yang hebat. Sehingga Ia, mengurutkan prestasi beruntun pamor kepemimpinan masing-masing gubernur Jawa Timur di era kepemerintahannya.
“Masa kepemimpinan Pak Soelarso pada 1988–1993, dulu melakukan pendekatan industrialisasi. Lalu, masa gubernur Basofi Sudirman pada 1993–1998, diperkuat dengan sarjana kembali masuk ke BK. Dilanjutkan masa Gubernur Imam Utomo, 1998-2008) fokus pada pemberdayaan masyarakat. Dan era Soekarwo, pada 2008-2019, yakni afirmasi terhadap kelompok-kelompok pinggiran, seperti misalnya yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dari proses pembangunan kita,” papar Gus Ipul.
Setiap gubernur, dikatakan Gus Ipul, punya pendekatan-pendekatan tertentu sambil sekaligus melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh sebelumnya dalam pembangunan masyarakat. Disebutkannya, seperti era Khofifah Indar Parawansa (2019-2024), yang mulai memaksimalkan pelayanan dengan teknologi dengan tagline-nya yakni Jatim Cettar.
“Kemudian dilanjutkan Pak Penjabat, Gubernur Adhy Karyono, Pak Adi selama waktu yang terbatas itu Ini kan penduduk asli, mencoba menerjemahkan lewat langkah-langkah yang konkret dan nyata atas apa yang belum tuntas di masa Ibu Khofifah,” tukas Gus Ipul.
Di akhir sambutannya, Ia pun mengucapkan selamat kepada Jatim yang punya sumber daya manusia yang bisa dikatakan lumayan bagus, dan memiliki keahlian yang dibutuhkan.
“Jawa Timur betul-betul punya persoalan yang luar biasa. Pertama, walaupun kemiskinannya sudah turun, tapi karena staknya memang paling besar, maka kita harus mengejar ketinggalan itu supaya sama dengan target nasional. Yang kedua, kita diskalitasnya sangat tinggi. Mudah-mudahan kita berbenah diri, dan menjadi lebih baik,” pungkas Gus Ipul. (kmf)