SURABAYA (global-news.co.id) – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sangat mendukung program penggalakkan penggunaan produk dalam negeri serta efisiensi penyelenggaraan barang/jasa oleh pelaku UMKM.
Hal ini terimplementasi melalui penandatanganan perjanjian kerjasama yang baru saja dilakukan antara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dengan PT Ladang Karya Husada (Toko Ladang). Kedua belah pihak menyepakati tentang pengembangan dan pengelolaan jasa perbankan khususnya atas pengadaan barang/jasa melalui marketplace Toko Ladang.
Perjanjian tersebut diteken oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono dan Direktur PT Ladang Karya Husada Nur Hidayati pada Jumat (31/5/2024) di Kantor Pusat Bank Jatim.
Arief menjelaskan, kerjasama ini bertujuan untuk menyinergikan serta mengintegrasikan proses pengadaan barang/jasa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja pemerintah melalui e-marketplace Toko Ladang. Selain itu, program ini mampu meningkatkan akses penjual/penyedia barang/jasa UMKM pada jasa perbankan, khususnya Bank Jatim.
”Bank Jatim akan menyediakan layanan transaksi pembayaran yang terintegrasi dengan Toko Ladang dan sekaligus memberikan akses permodalan kepada penjual/penyedia barang/jasa yang terdaftar dalam e-marketplace,” paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/6/2024).
Tak hanya itu, berbagai benefit lain juga bisa diperoleh Bank Jatim melalui kerjasama ini. Diantaranya adalah perseroan memiliki hak untuk mengelola seluruh pembayaran atas transaksi pembayaran proses pengadaan barang/jasa melalui Toko Ladang serta yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja pemerintah.
Menurut Arief, adanya platform tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjalankan pengawasan dan menjaga transparansi harga barang/jasa. Selain itu juga sebagai salah satu cara untuk mengoptimalisasi digital dalam hal pemanfaatan toko daring pada pengadaan barang/jasa pemerintah.
”Kami sangat mendukung UMKM dalam melakukan transformasi digital pengadaan barang/jasa. Dengan adanya sistem seperti ini, pelaku usaha seperti UMKM dapat semakin mudah memperoleh fasilitas kredit Bank Jatim dan sekaligus lebih gampang melakukan pembayaran atas transaksi pengadaan barang/jasa, ini harus terus kita dorong bersama-sama,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Nur Hidayati juga menyampaikan bahwa pesatnya perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh pelaku usaha, khususnya pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara regional dan nasional menggunakan platform digital. “Maka dari itu, sekarang para UMKM tidak perlu kebingungan lagi terkait akses pasar maupun modal. Tinggal gabung saja dengan Toko Ladang karena telah memiliki pangsa pasar yang jelas. Apalagi saat ini sudah didukung oleh Bank Jatim untuk transaksi pembayarannya dan para UMKM di dalamnya pun juga berkesempatan mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Jatim,” paparnya.
Dalam kerjasama ini, lanjut Nur, Toko Ladang berkomitmen akan menyediakan data potensi penjual/penyedia barang/jasa yang terdaftar dalam e-marketplace Toko Ladang guna peningkatan akses fasilitas perbankan dari bankjatim. Selain itu, Toko Ladang bersama Bank Jatim maupun dengan pemerintah akan secara masif menyelenggarakan sosialisasi kepada UMKM terkait pelaksanaan Layanan Transaksi melalui e-marketplace Toko Ladang dan jasa layanan perbankan Bank Jatim. “Semoga sinergitas ini dapat terus terjalin dengan baik dan membawa dampak yang positif bagi kemajuan UMKM,” tegas Nur. (tis)