Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Permintaan Domestik Tinggi, Kinerja Ekonomi Jatim 2024 Diperkirakan Tumbuh di Rentang 4,9-5,7%

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jatim Doddy Zulverdi (dua dari kiri) dalam acara Bincang Bareng Media, Senin (29/1/2024)

SURABAYA (global-news.co.id) – Kinerja ekonomi Jawa Timur sepanjang 2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pada 2023 dan berada pada rentang 4,9-5,7% (yoy) terutama ditopang oleh peningkatan permintaan domestik. Pada 2023, ekonomi Jatim masih tetap tumbuh positif dan berada pada rentang 4,6-5,4% (yoy), meskipun termoderasi dibandingkan pada 2022, terutama akibat faktor global.

“Proyeksi kami, ekonomi Jatim tahun ini tumbuh positif dibandingkan tahun 2023,” kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jatim Doddy Zulverdi dalam acara Bincang Bareng Media, Senin (29/1/2024).
Acara Bincang Bareng Media kemarin menjadi kegiatan terakhir bersama media bagi Doddy Zulverdi karena setelah itu dia bertugas di BI Jakarta.

Lebih jauh Doddy menjelaskan masih positifnya kinerja ekonomi Jatim pada 2024 karena didukung tingginya permintaan konsumsi rumah tangga. “Peningkatan konsumsi pada masa safari politik menjelang Pemilu 2024 serta insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan PPN DTP untuk rumah di bawah Rp 2 miliar juga punya andil dalam penopang tingginya permintaan konsumsi rumah tangga,” kata Doddy.

Selain itu diperkirakan terjadi peningkatan kegiatan usaha utamanya terjadi pada LU Industri Pengolahan, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, LU Perdagangan, serta LU Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sejalan dengan langkah pelaku usaha untuk memenuhi permintaan domestik, khususnya menjelang periode Ramadan 2024, serta masuknya musim panen komoditas tanaman pangan.
Investasi juga meningkat terutama ditopang oleh berlanjutnya PSN, proyek Perpres No 80 Tahun 2019, dan proyek swasta.

Sementara peningkatan konsumsi pemerintah didorong oleh optimalisasi penyelesaian anggaran berbagai kegiatan menjelang Pemilu 2024. Sedangkan peningkatan kinerja ekspor didorong oleh perbaikan ekonomi mitra dagang Jawa Timur, baik luar negeri dan dalam negeri.
Inflasi IHK Jatim pada 2024 diperkirakan juga lebih rendah dibandingkan pada 2023. Jika 2023 inflasi Jatim di kisaran 2,92%, pada tahun ini diperkirakan berada di kisaran 2,5%.

Dijelaskan Doddy faktor yang mendorong terkendalinya inflasi pada 2024 di antaranya cuaca yang lebih mendukung pada semester II 2024, Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) pada ternak yang lebih terkendali, dampak lanjutan kenaikan harga BBM telah selesai dan harga beras yang cenderung stabil dengan ekuilibrium baru. Selain itu tren penurunan harga komoditas global, khususnya energi.

Sedangkan kinerja ekonomi Jatim triwulan IV 2023 menurut Doddy diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2023 ditopang oleh kinerja konsumsi, investasi, dan ekspor yang lebih tinggi.
Peningkatan indikator ekonomi hingga akhir triwulan IV 2023 tercermin dari indeks keyakinan konsumen meningkat pada triwulan IV 2023,mengindikasikan perbaikan Konsumsi. Kinerja penjualan eceran turut meningkat hingga akhir triwulan IV 2023, mengindikasikan perbaikan kinerja perdagangan.

Kondisi usaha LU Perdagangan, Konstruksi, dan Akomodasi Makan Minum meningkat pada triwulan IV 2023. Peningkatan kinerja konsumsi semen dan impor barang modal pada triwulan IV 2023 mendorong potensi perbaikan kinerja investasi. Peningkatan kinerja ekspor LN pada triwulan IV 2023 mengindikasikan lebih tingginya kinerja permintaan eksternal dan perdagangan luar negeri. (tis)

baca juga :

Pemkot Surabaya bersama TP PKK Gelar Gebyar Vaksin Dosis Kedua untuk Disabilitas

Redaksi Global News

Bukber di Kampus 2 STIE Perbanas Surabaya

gas

Sinergi Lintas Lembaga Dorong Hilirisasi Pangan di Pulau Jawa

gas