SURABAYA (global-news.co.id) – Radioterapi merupakan terapi yang penting dalam pengobatan kanker. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya dan sekitarnya akan layanan dan fasilitas pengobatan kanker tersebut, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran membuka Center of Oncology Radiotherapy.
Direktur Mitra Keluarga Kenjeran, dr Monita Fenny Sudarsono MKes, menyebut fasilitas pengobatan kanker ini didukung alat radioterapi dengan teknologi terbaru, tenaga medis profesional, dan perawat yang memiliki sertifikat internasional. “Dengan pelayanan untuk pengobatan kanker berstandar internasional, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman untuk pasien,” ujarnya saat meresmikan layanan terbaru Sabtu (27/1/2024).
Ditambahkan, keberadaan layanan ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat agar tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapat pengobatan kanker. “Akses terhadap fasilitas pengobatan yang mudah dijangkau ini juga akan membuat pasien tidak perlu mengantre panjang untuk mendapat layanan radioterapi,” kata Monita.
Pentingnya radioterapi diungkapkan dokter tetap Unit Radioterapi Mitra Keluarga Kenjeran, dr Fitri Anugrah SpOnk Rad. Tujuan dari radioterapi ini adalah merusak DNA sel kanker.
Dalam hal ini Mitra menggunakan alat radioterapi linear accelerator (LINAC) teknologi terbaru. Dijelaskan, LINAC adalah alat terapi radiasi yang menggunakan energi sinar-X atau elektron yang besar untuk memastikan bentuk tumor. Alat ini juga bisa digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang mengganggu jaringan sehat di sekitarnya. “Keunggulan dari teknologi LINAC adalah tidak menghasilkan limbah radiasi, efek samping lebih rendah, dan durasi prosedur relatif cepat,” tambah Fitri.
Pesawat radiasi LINAC ini, lanjutnya, juga memungkinkan pengobatan kompleks dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. “Teknologi tersebut efektif untuk memaparkan radiasi dengan dosis yang tepat pada tumor ganas yang memiliki bentuk dan ukuran tidak teratur.”
Center of Oncology Radiotherapy Mitra Keluarga Kenjeran juga menawarkan tiga teknik radiasi, yaitu 3D Conformal Radiotherapy (3D-CRT), Intensity-Modulated Radiotherapy (IMRT), dan Volumetric Modulated Arc Therapy (VMAT).
Di antara ketiganya, Fitri menyebut VMAT merupakan teknologi yang paling mutakhir. VMAT dilengkapi komponen yang dapat berotasi mengelilingi pasien. Saat berotasi, mesin akan mengirimkan sinar radiasi ke tumor di dalam tubuh pasien. Lalu, mesin juga akan menyesuaikan dosis, kekuatan, dan bentuk radiasi dengan tumor pasien.
“Tidak hanya itu, dengan teknik ini, dapat meminimalisasi paparan radiasi pada sel sehat di sekitar tumor. Dengan begitu, akan mengurangi efek samping pascaradiasi. Minimalnya efek samping itu akan membuat pasien merasa lebih nyaman dan kualitas hidup pasien pun dapat meningkat,” ujarnya.
Ditambah adanya dynamic multi leaf collimator (posisi MLC bisa divariasi), waktu terapi akan menjadi lebih singkat. Peningkatan akurasi pengobatan dan waktu terapi yang lebih singkat membuat pengobatan menjadi lebih efisien. (ret)