JAKARTA (global-news.co.id) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah mampu membuktikan kerja keras dan sosok pimpinan dalam manajemen krisis sehingga membuahkan hasil kinerja positif membanggakan.
Perseroan kali ini mendapatkan 5 penghargaan dari Infobank dalam Top 100 CEO & The Next 200 Leaders Forum 2023. Penghargaan tersebut di antaranya Banker of The Year bagi Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, The Next Leader untuk Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir, SEVP Digital Business BNI Rian Eriana Kaslan, SEVP Corporate Transformation BNI Hussein Paolo Kartadjoemena.
Dalam keterangannya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kepemimpinan jajaran direksi dalam menangani krisis perusahaan.
“Kami mengapresiasi penghargaan yang diberikan ini. Hal ini tentu akan memacu kami untuk terus memberikan layanan terbaik sekaligus mencetak sosok-sosok pimpinan berprestasi bagi industri perbankan,” katanya.
Okki memaparkan sejak pandemi, BNI telah mengambil langkah strategis yang diperlukan untuk melakukan penguatan fundamental dengan tetap menjalankan fungsi intermediasi melalui pertumbuhan yang selektif dan terukur.
Perseroan terus menggulirkan program transformasi, dengan banyak program inisiatif yang berfokus pada upaya penguatan permodalan, peningkatan kualitas kredit, dan manajemen risiko.
“Kami juga melakukan penajaman fokus bisnis, percepatan transformasi digital, serta penguatan perusahaan anak. Pada akhirnya, kami sangat berbangga karena program transformasi yang berjalan selama lebih dari tiga tahun terakhir telah memberikan hasil yang nyata,” ujar Okki.
Beberapa capaian yang telah dilakukan BNI di antaranya, meningkatnya rasio kecukupan permodalan (Capital Adequacy Ratio) dari 16,8% di Desember 2020 menjadi 21,9% di September 2023.
Tingginya rasio kecukupan permodalan ini memberikan gambaran kuatnya fundamental BNI dalam mengantisipasi potensi gejolak ekonomi di masa depan.
Lebih lanjut, pergeseran portofolio ke nasabah top tier serta perbaikan kualitas kredit dan manajemen risiko, berdampak pada rasio NPL yang per September 2023 sudah berada di level 2,3%, dibandingkan dengan 4,3% di Desember 2020.
Pencadangan kerugian untuk NPL bahkan telah mencapai 324,5% dibandingkan dengan 182,4% di Desember 2020.
Pencapaian lainnya seperti struktur dana pihak ketiga yang sehat berbasis transaksi, Cost of Fund yang secara struktural lebih rendah dari pandemi, layanan digital yang kompetitif, dan progress lainnya yang memastikan BNI terus membukukan peningkatan ROE yang berkelanjutan ke depan.
“Kami pun melihat market mengapresiasi progress ini, yang tercermin pada kinerja saham BNI yang cukup baik. Oleh karena itu, harapannya valuasi saham BNI ke depan akan terus meningkat,” pungkas Okki. (jef)