PAMEKASAN (global-news.co.id) –Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan dari target pembentukan 10 ribu penguasaha baru yang direncanakan selama kepemimpinannya di Pamekasan kini telah tercapai 8.180 orang. Tinggal 1.820 calon pengusaha saja yang belum dilatih.
Bupati Baddrut Tamam mengatakan hal itu pada saat memberi sambutan dalam acara silaturrahmi dalam rangka Safari Ramadhan 1444 Hijriyah Bupati Pamekasan Bersama Forkopimda, di Pendopo Kecamatan Pasean, Jumat (31/3/23) lalu.
Dia mengatakan Pemkab Pamekasan memiliki kewajiban untuk mendorong perputaran uang sebagai bagian dari ikhtiar menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diantara langkah yang dilakukannya adalah dengan program Sapu Tangan Biru yaitu pelatihan untuk menciptakan sepuluh ribu pengusaha baru.
“Maka perlu langkah untuk mendorong kesejahteraan dengan cara Program Sapu Tangan Biru. Dari laporan OPD terkait yang kami terima, kini tinggal 1.820 orang saja yang belum dilatih, yang lainnya susah selesai. Dari jumlah itu sebagian diantara mereka telah menjadi pengusaha aktif,” katanya.
Di antara bentuk usaha yang dikembangkan lulusan peserta pelatihan pengusaha baru itu adalah perusahaan sepatu dan sandal Pamekasan hebat, perusahaan tas, perusahaan pembuatan sarung tenun, dan berbagai macam bentuk usaha kuliner lainnya.
Sebagai dampak dari perkembangan itu, kata Baddrut Tamam, daya beli masyarakat Pamekasan mengalami peningkatan 4,6 persen. Artinya ada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Pamekasan. Ini sangat beda dibandingkan dengan daerah lain di Madura yang peningkatannya dalam kisaran 1 persen saja.
“Pendapatan rata rata kabupaten Pamekasan sudah meningkat dari Rp 20 juta pertahun jadi Rp 22 juta pertahun. Artinya Pamekasan makmur. Indicator makmur lain yakni adanya pizza hut berdiri, jalanan macet yang menandakan ekonomi berjalan baik,” tandasnya.
Di bidang pendidikan, komitmen Pamekasan membantu anak anak desa yang tidak mampu dan tidak punya akses untuk bisa memiliki kesempatan belajar di tempat layak. Ini dilalukan dengan pemberian beragam beasiswa, diantaranya beasiswa santri dan beasiswa kedokteran kerjasama dengan Unair Surabaya.
Hingga kini, kata Baddrut Tamam, telah ada 10 orang siswa asal Pamekasan yang mendapatkan beasiswa kedokteran di Unair dan 4 orang pelajar Pamekasan yang dikirim ke Tiongkok untuk belajar teknologi komunikasi dan Informatika. (mas)