Global-News.co.id
Secangkir Kopi

Ancaman Resesi Dunia 2023

Resesi dunia. Momok bagi setiap negara. Mengapa? Karena datangnya resesi tersebut terkait dengan penurunan ekonomi. Situasi perang antara Rusia dan Ukraina mempersulit banyak negara dunia untuk membangkitkan perekonomian, yang juga masih terdampak dalam bayang-bayang pandemi Covid-19 yang telah menimbulkan resesi ekonomi dunia tahun 2020, termasuk Indonesia.

Resesi dunia adalah kondisi ketika perekonomian sebagian besar negara sedang memburuk seiring menurunnya aktivitas di sektor perdagangan dan industri. Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan dunia akan memasuki resesi pada tahun 2023.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar negara meningkatkan suku bunga secara bersamaan sehingga berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi. Lalu, apa dampak resesi dunia bagi masyarakat?

Secara teknikal, resesi dunia adalah kondisi ketika pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut menunjukkan pergerakan negatif. Para ahli menyatakan bahwa resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami peningkatan jumlah pengangguran, penurunan ritel, produk domestik bruto (PDB) yang negatif, dan terdapat kontraksi pendapatan serta manufaktur dalam jangka waktu panjang.

Lalu bagaimana dengan Indonesia. Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Indonesia berpotensi kecil untuk turut terdampak resesi dunia pada tahun 2023. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Agustus 2022 terus menunjukkan peningkatan aktivitas manufaktur yang akan menyelamatkan negara dari jurang resesi.

Kedua faktor tersebut dipercaya menjadi katalis positif bagi perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian arus ekonomi global. Proyeksi dari berbagai lembaga finansial global seperti IMF dan World Bank menyatakan bahwa perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh sekitar 5,1% hingga 5,2% di tahun 2022.

Meskipun begitu, pemerintah Indonesia agar tetap waspada dalam melakukan kebijakan moneter dan fiskal domestik untuk menghindari resesi. Kenaikan suku bunga untuk melawan peningkatan inflasi menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lambat dan bahkan mengalami penurunan.

Memasuki tahun 2023 ini, pemerintah harus benar-benar ekstra hati. Apalagi kegiatan ekspor sejumlah komoditas di awal-awal tahun menunjukkan tren yang menurun. Pemerintah tetap perlu mengambil kebijakan preventif dan mengantisipasi kemungkinan krisis.(*)

 

baca juga :

PPKM Mikro-Ramadhan

gas

Mensyukuri Kemerdekaan

Redaksi Global News

Penipuan First Travel

Redaksi Global News