Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Pemkot Kaji Usulan Pergantian Dua Nama Jalan di Surabaya

Wakil Walikota Surabaya Armuji memberikan keterangan kepada wartawan 

SURABAYA (global-news.co.id) – Pemerintah Kota Surabaya mengkaji usulan penggantian dua nama jalan di Kota Pahlawan, Jatim, dengan tokoh Nahdlatul Ulama yakni Jl Bubutan diganti KH Ridwan Abdullah dan Iskandar Muda diganti Hasan Gipo.

Wakil Walikota Surabaya Armuji dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/1/2023), mengatakan, usulan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Surabaya itu akan dikaji secara historisnya.

“Karena tokoh NU (Nahdlatul Ulama) yang rencananya dijadikan nama jalan itu, juga orang Surabaya dan menjadi pahlawan di zamannya. Selama ini hanya tercatat saja,” kata Cak Ji, panggilan akrab Armuji.

Mantan Ketua DPRD Surabaya tersebut menambahkan, pergantian nama jalan harus melalui mekanisme yang berlaku.

“Bisa nanti diusulkan oleh Pemkot, setelah mendapat masukan dari masyarakat. Kemudian dibahas oleh Dewan melalui pansus (panitia khusus). Kalau sudah disetujui maka dilakukan pergantian nama jalan tersebut,” kata dia.

Lebih lanjut, Cak Ji mengatakan, akan lebih bagus jika nama jalan di Surabaya banyak yang memakai nama tokoh-tokoh pejuang dari Surabaya.

Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya Camelia Habiba sebelumnya mengatakan, usulan pergantian nama jalan karena merupakan tempat perjuangan NU.

“Jalan Bubutan diubah menjadi Jalan KH Ridwan Abdullah, di mana beliau adalah Pengarang Lambang NU yang rumahnya ada di Bubutan dan Kantor PCNU Surabaya adalah tempat sejarah Kantor PBNU Pertama,” ujar Habiba.

Untuk Jl Iskandar Muda diubah menjadi Jl Hasan Gipo karena Pahlawan Iskandar Muda tidak ada histori dengan Surabaya.

Sedangkan Hasan Gipo adalah Ketua NU pertama, yang tidak jauh dari sana ada situs sejarah Langgar Gipo, yang menjadi cagar budaya dan sejarahnya ada keterkaitan dengan KH Mas Mansyur.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu menambahkan, perubahan dua nama jalan itu karena Surabaya merupakan kota di mana warga nahdliyin berdiskusi, merumuskan strategi melawan penjajah kala itu. Hal itu dibuktikan dengan kantor PBNU pertama di Surabaya, yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya.

“Usulan nama jalan ini menjadi kado satu abad NU, karena Surabaya adalah kota lahirnya Nahdlatul Ulama. Fraksi PKB akan mencari dukungan di Yos Sudarso (kantor DPRD) karena minimal dua fraksi bisa mengusulkan Raperda Inisiatif DPRD,” kata dia. (pur)

baca juga :

Hanya Perlu 30 Detik, Pegulat Jatim Varadisa Menangi Laga Final 76 Kg

Redaksi Global News

Layanan Sembako Murah Gratis Ongkir Lumbung Pangan Jatim Kini Jangkau Masyarakat di Malang Raya

Redaksi Global News

Terlibat Kudeta, Bos Kartel Meksiko Divonis Bui 60 Tahun

Redaksi Global News