MADIUN (global-news.co .id) – Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami berharap pertemuan dengan wartawan terjadi sinergitas dan ada kebersamaan antara wartawan dan Pemkab Madiun. Hal ini diungkapkan Bupati saat hadir pada acara yang digagas oleh Diskominfo Kab. Madiun di Pujasera Jiwan – Madiun pada Rabu, 23/11/2022.
Acara tersebut dihadiri Bupati Madiun, Dinas Kominfo, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun sebagai Nara sumber serta 71 awak media.
Terkait hal itu, Bupati mengatakan hendaknya kita saling memahami kepentingan satu sama lain. Hal ini perlu adanya pengertian tentang kebersamaan (kekompakan). Dia merasa kesulitan melakukan hal itu (mengkompakkan).
‘ Saya itu ahlinya teori mengkompakkan. Tapi saya merasa kesulitan mengompakkan wartawan,” ungkapnya sambil bercanda.
Orang kompak itu, menurut Bupati ada dua model. Yakni menderita bersama dan berbuat dosa bersama. Tapi masak harus begitu? Kalaupun toh menderita bersama ya harus konsisten.
” Ini bercanda, nggak serius, tapi yang merasa ya harus diseriusi,” ujarnya.
Ditambahkan, menyatukan pandangan itu sulit. Semua kembali kepada masing-masing orang. Untuk menyatukan pandangan dibutuhkan sentris tersendiri. Dia menganalogikan tentang kenaikan cukai rokok. Disini akan terjadi sudut pandang yang berbeda. Satu sisi diuntungkan, sisi lain dirugikan.
“Semuanya akan terjadi seperti itu. Tidak pernah ada kesamaan sudut pandang,” imbuhnya.
Dia berkisah tentang Lukmanul Hakim yang ingin mendidik anaknya dalam ilmu logika. Dalam suatu perjalanan, apa yang dilakukan selalu salah di mata (pandangan) orang lain yang memandang.
Kaji Mbing, sapaan Bupati Madiun menyimpulkan sulit menyatukan pandangan orang lain. Mungkin dengan cara berkumpul, makan dan berdoa bersama, semua akan selesai.
” Dengan kita berkumpul, makan bersama dan berdoa selesai sudah semuanya, semoga semuanya sehat,” tuturnya sambil berpamitan.
Sementara Kepala Diskominfo Kab. Madiun, Sawung Rehtomo menegaskan apa yang disampaikan Bapak Bupati hendaknya menjadi tambahan wawasan kita dalam upaya menyatukan kebersamaan dan sinergitas antara wartawan dengan Pemkab. Madiun.
Sampaikan kepada masyarakat apa yang menjadi program Pemkab. Madiun dengan cara yang baik dan berimbang.
” Sampaikanlah informasi kepada masyarakat dengan benar dan berimbang,” tegasnya.
Merespon pertanyaan dan usulan wartawan terkait tugas fungsi (Tusi) Kominfo dan Prokopim, Sawung menjelaskan terkait informasi kegiatan Pemkab. Madiun selama ini melekat pada Protokol, Koordinasi Pimpinan (Prokopim) bukan pada Kominfo termasuk jadwal dan program kegiatan Bupati.
“Kegiatan Bupati itu yang mengakomodir Prokopim,” jelasnya.
Terjadi indikasi saling lempar Tusi, Sawung berjanji akan melakukan konsolidasi bersama antara wartawan, Prokopim dan Kominfo.
” Biar tidak terjadi salah paham, lebih lanjut akan kita bicarakan bersama antara wartawan, Kominfo dan Prokopim,” katanya berjanji.
Kabid. Informasi dan Publikasi , Bambang Sudjiono menambahkan terkait wartawan yang tidak terakomodir di Kominfo karena berkas permohonan (proposal) tidak ada.
Dia menandaskan Kominfo dalam menerima wartawan sesuai dengan peraturan yang ada yakni harus ada pengajuan proposal kerjasama yang dilampiri dengan dokumen-dokumen yang disyaratkan. Seperti legalitas perusahaan dan lain-lain.
“Proposal itu harus sudah masuk di awal tahun. Setiap tahun harus diajukan. Kalau tidak mengajukan ya jangan protes kalau nama medianya tidak ada,” pungkasnya.(her)