SURABAYA (global-news.co.id) – Walikota Surabaya Eri Cahyadi memberikan bantuan kemanusiaan kepada dua warga penderita meningitis (gangguan saraf otak) dan osteoporosis di Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir.
“Bantuan yang kami berikan ini tidak akan pernah bisa tersalurkan tanpa adanya kerja keras para KSH (Kader Surabaya Hebat),” kata Walikota Eri saat memberikan bantuan kemanusiaan berupa kursi roda, sembako kepada dua warga di Wonokusumo, Semampir, Selasa (25/10/2022).
Warga yang menerima bantuan itu adalah, MU anak usia 6 tahun yang mengalami meningitis. Putra kedua pasangan suami istri Moch Hosin, 40, dan Zainaf, 36, warga Jl Wonokusumo Lor XI/1 itu mengalami meningitis sejak usia 1,4 tahun.
Selain MU ada pula nenek Minarni (59), yang menerima bantuan dari Pemkot. Diketahui, warga Wonokusumo Lor XIII/5 itu mengalami osteoporosis sehingga tidak bisa berjalan secara normal.
“Saya tahunya ini dari KSH, mereka memberi tahu melalui Whatsapp, kalau ada anak dan lansia yang membutuhkan. Kemudian Dinas Sosial bergerak kemari,” ucapnya.
Ia berharap kebaikan dari para KSH bisa menjadi amal jariyah dan bermanfaat bagi seluruh warga Kota Surabaya. Selain itu, lanjut dia, KSH Kelurahan Wonokusumo bisa jadi percontohan kader di wilayah lainnya.
Sementara itu, KSH RW 10 Kelurahan Wonokusumo, Amrina Firdaus Azzahra Agustini menjelaskan, sebelumnya sempat melakukan penelusuran ke perkampungan melalui RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan.
Dia bersama timnya juga membuat grup koordinator kelurahan, yang tujuannya memantau dan menerima laporan ketika ada warga yang membutuhkan intervensi.
“Karena pemerintah tidak bisa memantau satu per satu warganya secara langsung, bahkan Pak Eri pun pasti akan kesulitan, jika tidak kami bantu melakukan pendataan. Alhamdulillah, kalau kita ikhlas, warga yang membutuhkan bantuan akan mudah terpantau,” kata Amrina.
Ayah MU Hosin menceritakan, pada saat itu anak keduanya itu sempat sakit demam tinggi. Tubuh anak tersebut sempat mengalami kejang dan tak sadarkan diri. Karena kondisinya mengkhawatirkan, lantas dia membopong putranya ke RS.
“Dulu lahirnya normal. Anak saya sakit usia 14 bulan, kemudian sakit kejang dan sempat koma selama 10 hari,” kata Hosin.
Ia juga sempat membawa anak keduanya itu ke RSUD dr. Soetomo untuk menjalani pengobatan terapi. Namun, Hosin menjelaskan, kondisi MU masih sama, sekujur tubuhnya kaku seperti kayu.
“Sudah sempat kontrol dua sampai tiga kali, kemudian saya terapi di RS Al-Irsyad. Terima kasih Pak Walikota (Eri Cahyadi) sudah memberi kami bantuan stroller (kursi roda) dan sembako untuk anak serta keluarga kami,” ujar dia.
Sedangkan nenek Minarni tinggal bersama suami dan dua orang anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan SMK. Sedangkan anak pertamanya merantau ke Jakarta.
“Terima kasih Pak Wali sudah dibantu, perantara Gusti Allah melalui panjenengan (anda),” kata Minarni. Ia mendapat bantuan kursi roda dan sembako dari Walikota Surabaya. (pur)