SURABAYA (global-news.co.id) – Dalam rangka turut menyukseskan BPPU (Blue Print Pengembangan Pasar Uang ) 2025 yang telah dicanangkan oleh Bank Indonesia khususnya terkait pendalaman transaksi REPO antar BPD dan sebagai anggota aktif IFEMC (Indonesia Foreign Exchange Market Conduct), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menggelar acara Treasury BPD Talk 2022 bertempat di Ballroom JW Marriott Surabaya.
Acara yang dikemas dalam bentuk seminar tersebut dihadiri oleh BPD Seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA). Kegiatan dibuka dengan tarian selamat datang Tari Gandrung yang merupakan tarian khas Jawa Timur yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi dan dilanjutkan dengan penampilan Bank Jatim Choir yang merupakan kelompok paduan suara Bank Jatim yang berhasil meraih Juara Favorit dalam ajang Kompetisi Paduan Suara Sektor Jasa Keuangan 2021.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan acara ini tidak hanya menyukseskan Blue Print Pengembangan Pasar Uang, namun seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama atau kolaborasi bisnis treasury antar BPD pada khususnya dan bisnis perbankan secara bank wide pada umumnya.
“Kami berharap silaturahim ini juga dapat mengembangkan bisnis BPD dan dapat memberikan kontribusi untuk perbankan Indonesia pada umumnya. Ke depan Bank Jatim siap melakukan kerjasama tidak hanya terkait treasury, tetapi di bidang lain khususnya yg berbasis fee based income, sehingga BPD di Indonesia tidak hanya mengandalkan core bisnis di bidang penyaluran kredit saja, melainkan dapat mengembangkan bisnis berbasis fee based income,” kata Busrul Iman dalam siaran resmi, Kamis (8/9/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Operasional Asbanda Subekti Heriyanto yang hadir dalam acara tersebut sangat mengapresiasi Bank Jatim yang telah menyelenggarakan acara ini, sehingga BPD seluruh Indonesia dapat saling berkolaborasi khususnya di bidang treasury.
“Mudah-mudahan kerjasama ini dapat memberikan peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di indonesia dan khususnya ekonomi di daerah BPD masing-masing,” jelas Subekti.
Dia berharap dengan kolaborasi ini dapat membuat BPD di Indonesia semakin kuat untuk bersaing di pasar gobal seperti saat ini.
Seminar diisi oleh beberapa panelis yang expert di bidangnya masing-masing, mulai dari ekonom yang berbicara terkait Economic Outlook, pendalaman transaksi REPO dari Bank Indonesia, Fengsui Expert dan narasumber dari Bank Jatim. Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan secara simbolis Global Master Repurchase Agreement (GMRA) yang merupakan dokumen perjanjian transaksi Repo yang wajib digunakan oleh Lembaga Jasa Keuangan di Indonesia.
Dalam kesempatan terseput, Direktur Komersial & Korporasi Bank Jatim Edi Masrianto menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu upaya Bank Jatim untuk mengajak rekan rekan BPD lain untuk aktif dalam melakukan transaksi REPO. “Sudah jelas GMRA ini hukumnya wajib, dikarenakan lambat laun GMRA ini akan menggeser Pasar Uang Antar Bank (PUAB),” terang Edi Masrianto.
Dikatakan Edi, acara semacam ini selain sebagai sarana silaturahim, rekan-rekan BPD lainnya jadi tahu bagaimana cara mengelola uang dengan transaksi REPO. “Semoga dengan adanya acara ini semakin mempererat kerjasama antar BPD seluruh Indonesia,” tutup Edi Masrianto.
Setelah kegiatan selesai, para peserta seminar berkesempatan untuk melakukan Surabaya Heritage City Tour dengan menggunakan Bus Suroboyo. Para peserta dimanjakan dengan suasana Kota Pahlawan sembari belajar sejarah tentang Kota Surabaya. (tis)