SURABAYA (global-news.co.id) – Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengajak segenap elemen masyarakat terutama kaum perempuan untuk bersama-sama berkomitmen dalam pencegahan dan penanggulangan kanker terutama kanker payudara. Caranya melalui peningkatan edukasi, deteksi dini, penatalaksanaan kasus yang tepat, disertai dengan pola hidup sehat.
“Bila berbicara soal kanker, semua jenis kanker pasti menakutkan. Dan bagi kami kaum perempuan yang menjadi momok ada dua yakni kanker leher rahim dan kanker payudara. Untuk itu mari kita semua terus berkomitmen dalam pencegahan dan penanggulangan kanker sejak dini,” ajak Arumi saat menghadiri pembukaan Indonesian Issues on Breast Cancer ke-7 di Hotel Double Tree Surabaya, Sabtu (17/9/2022).
Arumi mengatakan, pencegahan dan penanggulangan kanker payudara dimulai dari penyampaian informasi tentang resiko dan cara menghindarinya. Yakni dengan memberikan edukasi tentang perilaku gaya hidup sehat, sampai dengan mempromosikan anti rokok atau menurunkan risiko terpaan asap rokok.
“Perilaku ini merupakan pencegahan pertama yang dapat dilakukan. Untuk itu, TP PKK Provinsi Jatim, melalui kader-kader di dasa wisma, dapat mendukung melalui edukasi tisagaluh dengan terus memotivasi masyarakat melakukan perilaku hidup sehat, mengenalkan faktor risiko dan gejala, serta menggerakkan masyarakat untuk dapat melakukan deteksi dini ke pelayanan kesehatan terdekat,” ujarnya.
Menurut Arumi, pencegahan kedua adalah dengan deteksi dini melalui skrining dan penapisan. Deteksi dini dapat dilaksanakan kepada masyarakat yang sehat atau yang berisiko, maupun masyarakat yang sudah merasakan adanya gejala-gejala awal kanker.
“Kita harus meningkatkan akses masyarakat kepada program – program deteksi dini yang ada melaui edukasi dan kampanye pemeriksaan secara massal. Program atau kegiatan deteksi dini yang dilakukan pada masyarakat hanya akan berhasil apabila kegiatannya dihubungkan dengan pengobatan yang adekuat, terjangkau, aman, dan mampu laksana,” kata dia.
Lebih lanjut, Arumi mengatakan tujuan dari pengobatan adalah menyembuhkan, memperpanjang harapan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup. Prioritas pengobatan harus ditujukan pada kanker dengan stadium awal dan yang lebih berpotensial untuk sembuh.
“Pengobatan ini harus dilakukan secara terpadu termasuk pendekatan psikososial, rehabilitasi dan terkoordinasi dengan pelayanan paliatif untuk memastikan peningkatan kualitas hidup pasien kanker. Hal ini juga menjadi tantangan kita bersama untuk terus memberikan pelayanan pengobatan yang berkualitas dan merata,” terangnya.
Sebagai informasi, kanker leher rahim dan kanker payudara mendominasi kasus kanker di Jatim. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar Tahun 2018, prevalensi kanker di Jatim adalah 2,2 per 1.000 penduduk.
Jika dikonversikan dengan jumlah penduduk Jatim, maka jumlah pasien kanker ada 86.000. Dan jumlah penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dimana perempuan sebanyak 3,5 per 1.000 penduduk, sedangkan laki-laki 0,8 per 1.000 penduduk .
Dari jumlah penderita kanker leher rahim, didapatkan data bahwa perempuan usia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan sebanyak 361.956 orang atau hanya 8,5 persen dari total sasaran yang ada. Hal ini menjadi tantangan mengingat deteksi dini menjadi upaya kunci dalam pencegahan penyakit kanker. (jtm, ins)