PAMEKASAN (global-news.co.id) – Wakil Bupati Pamekasan Dr Ir Fattah Jasin MS menegaskan Pemkab Pamekasan mendukung upaya kreatif dari kalangan generasi muda yang memiliki pemikiran inovatif, termasuk di antaranya menulis buku yang bertujuan memperkaya literasi.
Penegasan itu disampaikannya saat memberi sambutan mewakili Bupati Baddrut Tamam dalam pembukaan acara Launching Buku ‘’Potret Bisnis Pesantren di Madura’’ dan sarasehan ‘’Membincang Potensi Inkubasi Bisnis Pesantren di Madura,” yang digelar dalam rangkaian 10 Tahun Harian Kabar Madura, di Pendopo Agung Ronggosukowati, Rabu (8/6/2022).
Pemkab Pamekasan, kata Fattah Jasin, membuka ruang kepada semua elemen untuk berinteraksi dan berkolaborasi membuat buku yang tujuannya untuk literasi. Sebab Pemkab Pamekasan ini memiliki misi mengapresiasi warga yang memiliki pemikiran kreatif inovatif.
“Harus kreatif. Ada kreatif saja tidak cukup, pasti diikuti inovasi, karena didunia ini yang kekal hanya perubahan. Kalau tidak kreatif dan inovatif, digulung masa, jika tidak menyesuaikan dengan situasi yang sekarang serba global dan diikuti revolusi yang sangat cepat. Maka saya berharap akselerasi ini harus kita ikuti dengan kreativitas inovasi dan adaptif,” katanya.
Pria berkumis kelahiran Sumenep yang juga cucu mantan Bupati Pamekasan Zainal Fattah ini, mengatakan jika sikap kreatif dan inovatif telah menjadi bagian dari karakter masyarakat, maka apa yang menjadi amanah pemerintah untuk melayani masyarakat akan mudah dilaksanakan dan mencapai tujuan.
“Kalau itu telah dimilki, insya Allah apapun yang menjadi amanah pemerintah untuk melayani masyarakat itu akan mudah. Sekalipun kendalanya APBD itu ada gap dengan pemerintah pusat. Yang kita rasakan itu kewenangan yang diserahkan kepada daerah dan kota kewenangannya saja. Tapi dananya tidak,”ungkapnya.
Terkait kendala ini, Fatah Jasin lalu mencontohkan tentang kewenangan pelaksanaan pendidikan SD dan SMP yang diserahkan ke daerah. Bagi daerah di Madura akan mengalami hambatan untuk membiayai pendidikan sehingga hasilnya kurang maksimal, dibandingkan Surabaya yang APBD-nya tinggi, maka pendidikannya maju.
“Di bidang pendidikan, kewenangan SD SMP diserahkan kepada kabupaten, SMA SMK ke provinsi. Di lingkugnan Madura saja APBD tidak maksimal membiayai, maka beda dengan Surabaya yang APBD nya hampir Rp 20 triliun, SD SMP nya pasti bagus, gurunya sejahtera, kurikulumnya cepat disesuaikan, infrastrukturnya,” ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Fattah Jasin, Pemkab Pamekasan menekankan bagaimana upaya memperkuat SDM. Karena itulah kegiatan Bedah Buku dan Sarasehan itu merupakan kegiatan yang mendukung visi dan misi Bupati Baddrut Tamam dan program Pemkab Pamekasan tentang penguatan SDM. Menurut dia penguatan SDM bukan hanya tugas pemerintah tapi juga tugas elemen lainnya.
Setelah peningkatan SDM, lanjut Fattah Jasin, penekanan program Pamekasan berikutnya adalah bidang kesehatan dan ekonomi. Asumsinya dengan SDM baik dan sehat maka perekonomian juga terdorong baik. Dengan perekonomian yang baik maka program pembangunan akan bisa membawa perubahan yang bisa menjadikan Pamekasan hebat.
Fattah Jasin lalu mengemukakan tentang berbagai terobosan yang dilakukan Bupati Baddrut Tamam dalam bidang ekonomi antara lain menciptakan ribuan pengusaha baru dengan program Wira Usaha Baru (WUB). Dalam program ini warga dilatih, diberi bantuan modal usaha, peralatan kerja bahkan hingga teknik pemasaran.
“Dalam upaya itu semua, Pemkab Pamekasan tidak melupakan Pondok Pesantren, sebagai komunitas yang jumlahnya sangat banyak. Berbagai upaya bidang pendidikan dan bidang ekonomi juga melibatkan Pondok Pesantren,” pungkasnya. (mas)