Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Pantura Utama

Warga Desa Bandungrejo Kembangkan Jambu Kristal Merah

Jambu kristal merah saat ini mulai dikembangkan di Desa Bandungrejo

BOJONEGORO (global-news.co.id) – Jika dibelah warna dagingnya merah. Hanya ada beberapa biji di dalam dagingnya. Gigitan pertama tekstur terasa lebih renyah, ada rasa asamnya, namun tetap manis. Rata-rata beratnya mencapai 500 gram per buah.

Jambu kristal merah tersebut saat ini mulai dikembangkan di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sebanyak 800 pohon ditanam di lahan seluas 5 hektare. Berjalan belum ada satu tahun. Namun, sudah banyak masyarakat yang merasakan jambu kristal merah dari Bandungrejo ini.

Menurut Pengelola Kebun Jambu Kristal Merah, Khoirul Huda, jambu yang lebih akrab dikenal jambu tanpa biji ini diklaim belum ada yang menanam dan mengembangkannya di Kabupaten Bojonegoro. “Baru ada di sini,” ungkap Huda.

Alasan dia memilih jambu kristal merah dibanding jambu kristal biasa, karena memang beda. Baik dari segi rasa maupun hasil panen yang lebih menguntungkan dibanding jambu kristal biasa. 1 kg rata-rata isi 2-3 buah, dibandrol dengan harga Rp20.000 sampai Rp25.000. Sedangkan yang biasa harga sekarang ini sekira Rp15.000.

“Satu pohon, bisa menampung buah 5 – 7. Teksturnya lebih renyah, kalau yang biasa agak gembos,” jelasnya.

Tidak sedikit, pedagang yang datang untuk mengambil untuk dijual kembali. “Karena belum lama, setiap saat panen sudah dihabiskan warga sekitar. Mereka bisa memetik sendiri,” ujarnya.

Jambu ini tidak mengenal musim. Sehingga, setiap saat bisa panen jika sudah ada buah yang layak untuk panen. “Dirawat oleh tiga orang, yang selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan pohon,” terangnya.

Jambu biji ini diklaim belum ada yang menanam dan mengembangkannya di Kabupaten Bojonegoro

Dia juga berangan, untuk ke depan bisa dikembangkan menjadi wisata yang menjadi jujugan masyarakat. “Wisata petik buah dengan segala fasilitasnya,” ungkap Huda.

Dia melanjutkan, di samping jambu, di lahan 5 hektare itu juga ditanami pohon kelengkeng jenis new kristal. “Memiliki rasa lebih manis, daging lebih tebal dan harga jual lebih mahal. Perkilo bisa mencapai Rp50.000,” tandasnya.

Seperti diketahui, pohon durian, alpukat, pisang cavendis, juga ditanam. “Ini juga masih kami coba untuk dikembangkan,” tandasnya. (rno)

baca juga :

Operasi Pasar Digelar di Setiap Kelurahan Surabaya Guna Stabilkan Harga Telur

Redaksi Global News

Erupsi Semeru, Penanganan Bencana di Lumajang Patut Jadi Contoh Dunia

Redaksi Global News

Tingkatkan Kompetensi, SIG Beri Pelatihan Konstruksi 270 Tukang di Blitar

Redaksi Global News