DENPASAR (global-news.co.id) – Pelatih kepala Persikabo 1973, Liestiadi, memberikan apresiasi terhadap perjuangan anak asuhnya. Meski terpaksa menelan kekalahan tipis 1-0 dari PSIS Semarang, dalam lanjutan Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Senin (28/2) WITA.
Gol kemenangan Mahesa Jenar lahir dari eksekusi penalti Wallace Costa di babak kedua. Hukuman penalti diberikan setelah Winger Komarudin dianggap dijatuhkan Lucky Wahyu di kotak terlarang.
“Sebenarnya pertandingan ini sangat menarik, kedua tim jual beli serangan. Tapi inilah hasil pertandingan, walaupun kami banyak peluang tetapi kalau kita tidak bisa cetak gol sementara lawan dapat penalti sehingga kami kalah 1-0,” ucap Liestiadi.
“Tetapi dalam hal ini saya sangat mengapresiasi perjuangan pemain saya, mereka layak dapat bintang, karena mereka sudah berjuang mati-matian untuk membela nama besar Persikabo, suporter, dan membanggakan masyarakat Bogor. Dan itu mereka sudah buktikan,” sambungnya.
Kekalahan ini membuat Laskar Padjajaran belum beranjak dari posisi ke-12, dengan koleksi 30 poin dari 28 laga. Selain itu, misi mereka untuk merangkak ke papan tengah juga bertambah berat.
Meski demikian, Liestiadi masih menyimpan rasa optimis bisa membawa Persikabo menjauh dari zona degradasi, dan finis di papan tengah.
Untuk itu, Liestiadi berharap para pemain bisa memperbaiki kualitas penyelesaian akhir di depan gawang lawan, agar setiap peluang bisa menghasilkan gol
“Saya sebagai pelatih sangat optimis, karena sekarang kan kami masih di posisi 12 atau 13, dan dari gambaran permainan tadi setelah melawan Sleman dan anak-anak tadi main saya rasa anak-anak tampil bagus, tapi peluang akhir tidak bisa jadi gol,” lanjutnya.
“Dan dengan kekuatan sekarang dan optimisme anak-anak, kami siap untuk menghadapi lawan selanjutnya dan kami yakin bisa masuk ke papan tengah,” ujarnya. (lib, sko)