SURABAYA (global-news.co.id) –
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat silaturahmi dari Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nurchahyanto di ruang kerjanya, Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Kamis (6/1). Dalam pertemuan itu, Walikota Eri dan Mayjen TNI Nurchahyanto membicarakan banyak hal, mulai soal vaksinasi booster hingga tempat karantina untuk pekerja migran Indonesia (PMI).
Seusai silaturahmi, Walikota Eri menyampaikan, dalam waktu dekat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Kodam V/Brawijaya menggelar vaksinasi booster secara massal.
“Tadi disampaikan Pak Pangdam, Insya Allah nanti kalau sudah ada aturan baru dari pemerintah pusat terkait vaksin booster, kami siap membantu vaksinasi massal seperti sebelumnya, yang juga dilaksanakan di Kodam V/Brawijaya,” kata Walikota Eri.
Ia juga mengaku siap mengerahkan seluruh tenaga kesehatan dan jajarannya untuk berkolaborasi dengan Kodam V/Brawijaya dalam pelaksanaan vaksin booster. “Maka seluruh tenaga kesehatan Kota Surabaya akan kita tugaskan ke Kodam V/Brawijaya,” ujar ia.
Namun demikian, walikota yang akrab disapa Cak Eri itu belum bisa memastikan vaksin booster ini nantinya menyasar siapa saja. Yang pasti, pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat dan Pangdam V/Brawijaya.
Meski begitu, dia berharap kepada masyarakat agar turut serta dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan mengantisipasi adanya virus varian baru ketika pelaksanaan vaksin booster dimulai. Terlebih, ia juga membolehkan masyarakat mengikuti vaksinasi booster meskipun bukan KTP Surabaya.
“Siapapun yang ada di Kota Surabaya, KTP Surabaya maupun tidak. Maka kita akan semakin sehat dan mengamankan kota ini. Rencananya untuk umum, tapi kami tunggu dulu aturan dari pemerintah pusat, setelah itu Pak Pangdam berjalan,” sambung Cak Eri.
Tidak hanya berkolaborasi dalam pelaksanaan vaksin dosis ketiga, Cak Eri bersama Mayjen TNI Nurchahyanto juga bekerja sama dalam penanganan PMI. Untuk menangani PMI, Cak Eri telah menyiapkan tempat karantina khusus di Hotel Asrama Haji (HAH). Bukan hanya tempat karantina, bahkan ia juga telah menyiapkan tenaga kesehatan dan Linmas untuk ditugaskan di HAH.
“Pak Pangdam juga akan memanfaatkan aset Kodam V/Brawijaya dan 19 hotel untuk tempat karantina. Matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Pangdam, karena koordinator dan yang mengawasi PMI masuk ke Surabaya adalah Pak Pangdam. Ketika PMI masuk ke Surabaya, Insya Allah bisa dikendalikan, maka tidak ada kasus Covid-19 melonjak sehingga kota ini menjadi aman dan nyaman,” paparnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto mengatakan, hubungan baik yang selama ini terjalin antara Kodam V/Brawijaya dan Pemkot Surabaya harus tetap berlanjut. Menurut dia, penanganan Covid-19 di Kota Surabaya perlu sosok kreatif dan inovatif seperti Cak Eri.
“Kami menunggu instruksi pusat kapan boleh dimulainya vaksin booster (dosis ketiga). Kalau sudah ada kebijakan dari pemerintah pusat, kami menyesuaikan kemudian melaksanakan vaksinasi secara massal. Tentunya, akan terus berkolaborasi dengan seluruh instansi terkait, termasuk dengan Pak Wali untuk menyosialisasikan kegiatan itu,” kata Mayjen TNI Nurchahyanto. (pur)