BLORA (global-news.co.id) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah kembali menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW). UKW kali ini digelar di Kabupaten Blora selama dua hari, 2-3 Desember 2021.
UKW yang diadakan bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora itu diikuti wartawan dari Blora, Kudus, Semarang dan sejumlah daerah lainnya di Jawa Tengah.
Bupati Blora, H Arief Rohman yang baru turun dari mobil usai kunjungan kerjanya ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuka UKW untuk kategori wartawan muda dan madya itu.
‘’Ini sunguh luar biasa. Pak Bupati baru tiba dari luar kota, kelihatan masih capek tapi masih meluangkan waktu untuk membuka UKW ini,’’ ujar Spesialis Pratama Dukungan Bisnis Wahyu Dono yang mewakili SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) dalam pembukaan UKW di aula kantor Pemkab Blora.
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS dalam sambutan pembukaan UKW menuturkan, PWI Jateng tak henti menyelenggarakan UKW.
Menurutnya, UKW merupakan pintu masuk untuk memperoleh sumber daya wartawan yang bisa dibanggakan. Yakni, sumber daya wartawan yang nantinya diharapkan memberikan ketentraman pada masyarakat.
Lebih lanjut Amir menjelaskan, UU pers dan kode etik jurnalistik sesungguhnya bukan sekadar melindungi wartawan dari kemungkinan terjerat cela sosial dan jerat hukum. Tetapi lebih dari itu melindungi masyarakat secara umum dari kemungkinan terjadinya anarkisme jurnalistik. ‘
“Anarkisme jurnalistik bisa saja muncul manakala profesi wartawan disalahgunakan, manakala profesi ini justru dianggap bukan bagian dari unsur pencerah masyarakat dan manakala profesi ini tidak disikapi sebagai sebuah dorongan untuk berjalan dari kegelapan menuju ke cahaya “Minat Dhulumati Ilannur”. Kita tidak ingin yang demikian itu terjadi dan kita menjaganya antara lain melalui uji kompetensi wartawan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat, Hendro Basuki menuturkan, Blora dikenal sebagai daerah yang melahirkan tokoh pers dan penulis besar. Di antaranya Tirto Adhi Soerjo, Marco Dikromo serta Pramoedya Ananta Toer. Ada juga nama penulis komik, Herman Pratikto.
“Pertanyaannya adalah, kalau masa lalu Blora sedemikian hebat, lalu sampeyan-sampeyan wartawan muda ini ada di mana. Apakah Anda sudah selesai dengan urusan kata, koma, kalimat, titik. Kalau itu belum selesai maka Anda masih jauh dari ketokohan-ketokohan itu,” kata Hendro dalam sambutanya.
Pria asli Blora itu mengungkapkan, Kabupaten Blora memiliki tradisi ketokohan dalam hal jurnalistik dan kepenulisan, berarti ada gen penulis besar.
Hendro pun mengharapkan wartawan di Blora terus belajar untuk mengembangkan kemampuan diri. “Anda yang ada di sini yang tumbuh besar di Blora hampir dipastikan memiliki gen ini lebih baik dari tempat lain,” tandasnya.
Dalam kesempatan membuka UKW, Bupati H Arief Rohman mengungkapkan sejumlah potensi yang ada di Blora. Mulai dari Bandara Ngloram yang sudah beroperasi, potensi migas, peternakan sapi hingga pariwisata seni dan budaya.
Bupati juga menjelaskan tantangan yang masih dihadapi Blora seperti banyaknya jalan yang rusak serta pendapatan yang belum mencukupi untuk membangun daerah.
“Teman-teman wartawan di PWI telah berkontribusi besar dalam pembangunan daerah Blora melalui pemberitaan. Tak hanya berita tentang keberhasilan pembangunan tapi juga berita kondisi daerah sesungguhnya, seperti jalan rusak dan lain-lain. Kami tidak antikritik, justru kritikan teman-teman wartawan ini menjadi penyemangat kami untuk lebih baik lagi,” ujar bupati.
Bupati Arief Rohman pun menyampaikan terima kasih PWI Jateng dan PWI Blora serta SKK Migas Jabanusa dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Migas serta pihak lainnya yang telah mendukung terselenggaranya UKW kali pertama di Blora ini.
“Kami berharap UKW ini bisa menghasilkan wartawan yang profesional dalam pemberitaan, agar bisa bersama-sama membangun Blora lebih baik lagi,” katanya. (rno)