Global-News.co.id
Metro Raya Utama

SKD CPNS Kemenkumham Jatim, Hari Ke-12 Bernuansa Squid Game

Panitia yang berdandan ala pink soldier dalam film seri Squid Game

SURABAYA (global-news.co.id) – Kanwil Kemenkumham Jatim punya cara unik guna mencairkan ketegangan dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Formasi Penjaga Tahanan dan Pemeriksa Keimigrasian. Hari ini, Rabu (20/10) para peserta dihibur dengan panitia yang berdandan ala pink soldier dalam film seri Squid Game.

Suasana ala Squid Game telah terasa sejak para peserta Sesi II hari ke-12 memasuki venue di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Peserta yang menunggu di halaman depan diarahkan menghadap ke arah Graha Widya. Tak berselang lama, sirine pun berbunyi. Dari dalam Graha Widya, muncul lima pink soldier. Karakter penjaga dalam film besutan Hwang Dong-Hyuk itu.

Backsound mencekam khas film serial yang tayang di Netflix itu turut mengiringi pink soldier menghampiri para peserta. Kelima pink soldier yang bertugas dilengkapi juga dengan senjata laras panjang. Bukannya takut, para peserta ujian justru takjub dan memberikan applaus meriah. “Seru banget, bikin seneng,” ujar Aini Sholikah, salah satu peserta.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Krismono, mengatakan, pihaknya memang ingin menciptakan suasana yang berbeda dalam seleksi CPNS. Agar tidak monoton, pihaknya menentukan tema berbeda setiap harinya. Di hari ke-12 ini, panitia tampil kekinian dengan tema Squid Game. “Kami ingin membuat peserta lebih rileks dan bahagia,” ujar Krismono.


Pria kelahiran Jogjakarta itu menjelaskan Squid Game dipilih karena ada kemiripan antara permainan asal Korea Selatan itu dengan seleksi CPNS. Karena, lanjut Krismono, peserta harus melewati berbagai macam rintangan dalam permainan.

Orang yang bertahan sampai akhir akan mendapat hadiah. “Dalam hal ini, bagi yang sukses akan diangkat menjadi CPNS Kemenkumham,” urainya. “Tapi bedanya, Squid Game diikuti orang-orang putus asa, sedangkan seleksi CPNS diikuti masyarakat yang penuh semangat dan optimisme,” imbuhnya.

Krismono juga menjelaskan faktor mental peserta menjadi salah satu yang dominan dalam mengerjakan soal. Banyak peserta yang terlalu tegang, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Untuk itu, dengan kreativitas panitia, dia berharap sedikit mengendurkan ketegangan. “Kami berharap melalui seleksi ini mendapatkan SDM yang mumpuni secara intelektual dan integritas,” kata dia. (ins, jnr)

baca juga :

Piala Asia 2023: Gol Penalti Asnawi Antarkan Indonesia Bekuk Vietnam

Redaksi Global News

Mahasiswa ITS Gagas Strategi Jitu Kelola Pelayaran Batubara di Indonesia

Redaksi Global News

Porprov Jatim VIII/2023: Kota Surabaya Kawinkan Emas Basket 5×5

Redaksi Global News