KASUS covid-19 di Tanah Air terus melandai belakangan ini. Meski demikian kita harus waspada terhadap “datangnya” gelombang ketiga. Mengapa? Karena pandemi Covid-19 sepertinya masih jauh dari kata usai. Pasalnya beberapa negara di dunia termasuk negara tetangga saat ini baru saja memecahkan rekor infeksinya.
Seperti Singapura yang merupakan salah satu negara yang mengalami gelombang pandemi. Dalam beberapa hari terakhir. Juga demikian dengan Malaysia yang masih dilanda gelombang pandemi yang cukup besar. Meski sebelumnya telah menerapkan penguncian ketat, beberapa hari terakhir negeri Jiran itu masih melaporkan jumlah kasus yang cukup tinggi.
Pemerintah terus mewaspadai adanya lonjakan kasus covid-19 dari varian baru SARS-CoV-2 Mu atau B.1.621. Pada 6 September lalu diberitakan oleh WHO, sebanyak 43 negara melaporkan kasus virus mutasi baru tersebut. Adapun negara yang melaporkan menemukan varian ini ialah Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
Langkah pemerintah untuk mencegah lonjakan covid-19 dari varian Mu, dengan membatasi pintu masuk perjalanan internasional ke Indonesia dan memperketat proses karantina bagi warga negara asing maupun Indonesia yang datang dari luar negeri patut kita apresiasi.
Kita semua memangharus super waspada karena mungkin ada gelombang ketiga. Sinergitas para pemangku kepentingan dalam masalah ini harus lebih intens. Seperti halnya yang dilakukan oleh Provinsi Jatim dimana berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah provinsi bersinergi dan bergotong royong dengan Forkopimda, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), perguruan tinggi, media dan seluruh elemen masyarakat dalam menangani Covid-19 di Jatim.
Karena itulah, seluruh masyarakat untuk tetap memiliki kewaspadaan berganda dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini penting, karena kedisiplinan terhadap prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19.(*)