PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, meresmikan masjid tangguh bencana (Mastana) covid-19 di Masjid Agung Assyuhada, Jumat (27/8/2021). Launching masjid tangguh tersebut dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), Sekretaris Daerah (Sekda) Totok Hartono, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Moch. Tarsun, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Akhmad Marsuki, takmir masjid Assyuhada, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Selain meresmikan masjid tangguh, Bupati Baddrut Tamam juga memberikan bantuan kepada pengelola masjid berupa beras, masker, hand sanitizer, vitamin, minyak goreng, serta alat penyemprot disinfektan sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19.
Bupati dengan panggilan Mas Tamam itu menyampaikan, semua masjid di 13 kecamatan yang berjumlah 1.295 masjid akan mendapat bantuan sebanyak 4.148 bantuan. Masjid tangguh bencana (Mastana) merupakan masjid yang menerapkan prokes dalam setiap kegiatannya, menyediakan bilik disinfektan, tempat cuci tangan, hand sanitizer, serta menjadi tempat vaksinasi.
“Selain itu, kami juga melakukan vaksinasi kepada seluruh pengelola masjid, termasuk juga di dalamnya jika jamaah yang akan melakukan vaksinasi,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dalam sambutannya.
Orang nomor satu di bumi Gerbang Salam tersebut mewanti-wanti agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan (prokes) untuk melindungi diri, keluarga dan masyarakat lainnya sebagai satu bangsa dari wabah covid-19 yang belakagan ini sangat mencekam.
“Syukur alhamdulillah kalau semua stake holder bersama sama gotong royong bergandengan tangan, tidak hanya melindungi kita sendiri, tetangga, saudara dan melindungi semua elemen yang lain akan bahaya covid-19 mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik,” tegasnya.
Mas Tamam melanjutkan, ikhtiar mematuhi prokes juga berdampak terhadap perbaikan ekonomi masyarakat yang selama ini lemah akibat pandemi covid-19. Karena, apabila kasus covid-19 naik, dipastikan ekonomi akan turun lantaran wabah ini tidak menghendaki kerumunan.
“Bagaimana caranya ekonomi kita bangkit, solusinya adalah pandemi segera berakhir,” tambahnya.
Pihaknya ingin memberikan contoh penerapan prokes covid-19 dimulai dari masjid-masjid yang ada di Pamekasan sebagai spirit cinta kepada kesehatan guna menjaga para alim ulama, dan masyarakat secara umum.
“Semangat itulah yang menjadi bagian dari kenapa launching bantuan ini, serta vaksinasi dilaksanakan di masjid-masjid. Kesempatan hidup yang diberikan Allah harus kita syukuri dengan cara prokes,” pungkasnya. (mas)