Umat Islam merayakan Idul Fitri 1442 Hijriyah masih dalam suasana pandemi Covid-19. Mereka harus merayakan Idul Fitri dengan kerinduan yang sangat mendalam karena tidak bisa mudik ke kampung halaman. Termasuk umat Islam Indonesia yang sekarang tinggal di Inggris dan Amerika Serikat.
Oleh Gatot Susanto
KETUA Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Inggris Raya, Yayah Indra, mengaku selalu rindu kampung halaman saat Lebaran Idul Fitri. Apalagi sekarang masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi Corona, setiap Lebaran, KBRI London selalu memfasilitasi tempat salat Ied bagi warga Indonesia di negeri kerajaan itu yang diadakan di halaman rumah dinas Dubes RI. Selain salat Ied, juga diadakan acara Halal bi Halal di KBRI London yang menyajikan menu khas Lebaran ala Indonesia.
Sungguh nikmat bisa merasakan masakan tanah air seperti ketupat sayur, rendang, dan kue-kue Lebaran lain yang disediakan oleh KBRI London. Tapi itu tiga tahun lalu. Sudah dua kali Lebaran, KBRI London tidak menyelenggarakan tradisi Idul Fitri semacam itu mengingat Inggris juga tengah dilanda pandemi Covid-19.
“Sudah 2 kali tak ada acara itu. Kami sebagai warga diaspora yang tidak mudik (pulang kampung ke Indonesia, Red.) pun Salat Ied-nya di park (taman) yang diadakan oleh komunitas-komunitas muslim di sekitar tempat tinggal kami yang bèrasal dari seluruh penjuru dunia. Lalu kami saling mengunjungi ke rumah kerabat, teman atau rekan kerja sambil incip-incip kue-kue khas Lebaran masing-masing yang tentunya ada Nastar , Kastengel, kue kacang, dll,” katanya kepada koran Global News Senin 10 Mei 2021.
Muslimat NU London merencanakan acara Halal Bi Halal di taman kota pada hari Minggu 16 Mei 2021 depan. “Insya Allah hari Minggu depan di park. Kalau saya pribadi setiap Lebaran saya bikin rendang juga menerima orderan dari temen-temen,” katanya.
Muslim Indonesia di Inggris saat ini juga tengah menggalang dana untuk membangun Masjid Indonesia pertama di Kota London. Acara penggalangan dana itu salah satunya, insya Allah, dilakukan dalam acara halal bi halal yang digelar Muslimat NU Inggris Raya tersebut.
“Mohon doa dan dukungannya ya Pak, siapa tahu ada donatur-donatur dari Indonesia yang mau menyumbangkan sebagian rezekinya untuk Masjid Indonesia di London. Alhamdulillah, Ibu Ketum Muslimat NU, Ibu Khofifah Indar Parawansa, juga sudah transfer buat Masjid Indonesia di London ini. Semoga donatur-donatur yang baik hati lainnya mau ikutan Ibu Gubernur Jawa Timur yang di-Rahmati Allah SWT, semoga Beliau sehat walafiat dan selalu disayang oleh Allah SWT. Aamiin,” kata Yayah Indra.
Yayah mengatakan, bila memungkinkan umat Islam Inggris ingin meminta bantuan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk meng-endorse acara penggalangan dana bagi pembangunan Masjid Indonesia di London ini. “Semoga Beliau bersedia dan ada waktu untuk acara amal ini,” katanya.
Sebelumnya, acara penggalangan dana untuk membangun pesantren pertama Indonesia di Amerika Serikat sudah dilakukan oleh seorang ulama asal Indonesia Imam Shamsi Ali. Sekarang pesantren Nur Inka Nusantara Madani sudah berdiri di Kota Moodus, Connecticut, AS. Penggalanan dana untuk pesantren ini juga melibatkan sejumlah gubernur dan tokoh umat Islam di Indonesia.
Pesantren Nur Inka Nusantara Madani sendiri juga memiliki acara besar saat Lebaran Idul Fitri. Nusantara Foundation yang menaungi pesantren itu menggelar acara Halal Bi Halal atau “Eid Celebration” yang insya Allah akan dilangsungkan pada hari Sabtu, 15 Mei 2021. Acara ini terbuka untuk semua warga, Muslim dan nonMuslim. “Silakan dicatat hari dan tanggalnya. Dan ajak semua keluarga, saudara dan teman-teman untuk hadir bersama,” kata Imam Shamsi Ali kepada Global News.
“Sekali lagi, atas nama Nusantara Foundation saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua warga yang telah mendukung acara kami, yakni pelaksanaan Iftar dan juga rencana Halal Bi Halal mendatang. Semoga Allah memudahkan dan memberikan keberkahan kepada semua upaya untuk mensyiarkan ajaran agama ini. Amin!,” katanya.
Umat Islam di Amerika Serikat juga merasakan suasana yang sama dengan umat Islam Inggris saat merayakan Lebaran Idul Fitri. Mereka rindu berkumpul bersama keluarga dan teman. Karena itu acara halal bi halal menjadi tempat untuk menumpahkan kerinduan tersebut.
Ira Damayanti misalnya. Diaspora Indonesia asal Kota Surabaya yang tinggal di Houston Amerika ini juga merasakan indahnya Idul Fitri salah satunya saat melakukan tradisi Lebaran.
“Lebaran di Amerika seperti halnya di Indonesia, pagi ada Salat Ied, kebetulan memang di sini ada masjid komunitas Indonesia, yaitu Masjid Istiqlal di Sugarland yang lokasinya tidak jauh dari Kota Houston. Masjid Istiqlal ini didirikan secara swadaya oleh masyarakat. Masjid dengan halaman yang sangat luas. Untuk Lebaran tahun ini karena masih pandemi Insya Allah salat Ied akan dilaksanakan 2 kali supaya jamaah tidak berjejal dan tetap menjaga protokol kesehatan. Salat Ied-nya di halaman masjid. Halamannya luas banget,” katanya kepada Global News.
Setelah Salat Ied, kata dia, biasanya ada acara silaturrahmi di KJRI Houston. Tentu juga ada acara makan bersama dengan menu masakan seperti yang ada di Indonesia. Ada ketupat, opor ayam, rendang,” kata muslimah asal Surabaya tapi sejak 1996 sudah merantau kuliah di Bandung dan ikut suami ke Jakarta terus berlanjut ke Houston AS ini. (*)