Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Banjir dan Longsor di Manado, BNPB Sebut 6 Orang Meninggal

Air laut naik ke jalanan dan membanjir Manado Town Square (Mantos).

JAKARTA (global-news.co.id) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 18 Januari 2021 pukul 09.30 WIB mencatat 6 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Banjir dan tanah longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 cm. “Pusdalops BNPB juga mencatat sebanyak 500 jiwa mengungsi yang sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam rilis resmi, Senin (18/1/2021).

Selain itu, kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang. Tim di lapangan juga masih melakukan pendataan kerusakan rumah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.

BPBD Provinsi Sulawesi Utara bersama BPBD Kota Manado akan melakukan giat pembersihan material pasca banjir dan tanah longsor pada Senin (18/1/2021). BPBD Kota Manado memantau saat ini banjir telah surut dan cuaca terpantau panas. Sejumlah kecamatan terdampak bencana ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.
Air Laut Naik ke Jalanan
Sebelumnya jagat media sosial ramai dengan munculnya video yang dibagikan netizen. Dalam video itu terlihat gelombang air laut yang naik ke daratan dan membikin kepanikan warga di beberapa kawasan dekat pantai di Manado Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021), sore.

Beberapa netizen juga membagikan rekaman video dampak gelombang tinggi di sekitar kawasan Megamas. Netizen yang lain membagikan pemandangan air naik ke jalan di sekitar kawasan Manado Town Square (Mantos).

Dalam postingan itu terlihat betapa ganasnya ombak disana. Hingga masuk ke salah satu pusat perbelanjaan sekitar.
“Air laut meluap di Mantos Manado,” kata netizen dalam caption yang diposting.

Dalam postingan terlihat air laut tampak mengganas. Ombak besar kemudian menghantam pembatas hingga membuat air laut tampak tumpah ruah ke jalanan.

Beberapa warga, pemotor, dan pemobil, seperti di video tampak ketakutan. Mereka kemudian berlarian menghindari pantai.

Bahkan kuatnya ombak membuat sejumlah kendaraan yang ada di lokasi tampak ikut terhanyut. Selain itu, terlihat air laut memasuki mal atau pusat perbelanjaan hingga menggenanginya.

Beberapa petugas keamanan kemudian terpaksa melepaskan sepatunya, agar tak terendam air laut.

Dalam rekaman video, sejumlah orang terdengar berteriak-teriak dan sejumlah orang lainnya terlihat menyelamatkan diri dari gelombang air tersebut.

Beberapa kendaraan bermotor terkena empasan gelombang air. Dalam foto-foto yang beredar terlihat setelah banjir rob selesai, sampah memenuhi jalan.

Unggahan tersebut kini mendapatkan beragam komentar dari netizen di sosial media.
“Alam sedang tidak bersahabat,, semoga semua selalu dalam lindungan-Nya..,” tutur akun toni21.s.

“Ya Allah semoga aman2 saja Indonesia. Amin,” kata akun wira_setiawan95. jef, tim, sin 

baca juga :

Balik Kandang, Persiraja Pinjam Andika Kurniawan dari Borneo FC

Redaksi Global News

Gubernur Khofifah Imbau Calon Kepala Daerah Tak Libatkan Massa Besar dan Jaga Protokol Kesehatan

Redaksi Global News

Pakde Karwo : 2/3 Perguruan Tinggi Swasta Sumbangkan Kaum Intelektual di Jatim

gas