SURABAYA (global-news.co.id) – Inovasi terus ditelurkan oleh mahasiswa ITS Surabaya. Kali ini, inovasi berasal dari tiga mahasiswa yang berasal dari Departemen
Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Departemen Sistem Informasi yang tergabung dalam Tim ION. Kolaborasi dari mahasiswa kedua rumpun ilmu ini menghasilkan sebuah inovasi sistem tilang cerdas yang diberi nama Elang System.
Diijelaskan oleh Ketua Tim ION Muhammad Akbar Makhbubi, sistem transportasi adalah suatu hal yang krusial bagi keefektifan suatu kota. Namun nyatanya, kasus pelanggaran lalu lintas
masih banyak terjadi di Indonesia, sehingga menjadi penyebab masalah lalu lintas lain seperti kemacetan dan kecelakaan. Di Indonesia sendiri, salah satu cara untuk menekan pelanggaran lalu
lintas adalah dengan melakukan tilang oleh aparat kepolisian.
“Sayangnya, proses tilang di Indonesia masih marak diwarnai dengan adanya praktik suap atau pungutan liar (pungli), sehingga selain memperburuk citra polisi fenomena ini juga memengaruhi hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia di mata dunia,” ujar Bobi, sapaan akrabnya, Jumat (6/11/2020).
Fenomena itulah yang menggerakkan Bobi bersama dua rekannya, yakni Tiara Hikmata Billah dan Raisa Zahra Fadila, untuk mengembangkan sebuah solusi alternatif dari masalah tilang bernama Electronic Tilang System atau yang disingkat Elang System. Sistem yang berlogokan mata elang ini bekerja dengan mengintegrasikan data input yang berasal dari tangkapan Closed Circuit Television (CCTV) serta aduan masyarakat.
Elang System memanfaatkan teknologi Deep Learning pada CCTV serta Artificial Intelligent (AI) dalam pengolahan datanya. “Selanjutnya, hasil olahan data tersebut disajikan dalam basis
web serta aplikasi dengan bantuan Framework Laravel,” imbuh Bobi menjelaskan cara kerja serta teknologi yang digunakan sistemnya.
Berbeda dengan sistem tilang elektronik yang pernah ada, Bobi berpendapat bahwa Elang System tetap memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan itu dituangkan dalam fitur web seperti fitur aduan masyarakat guna melaporkan praktik pungli, fitur berita yang diperbarui tiap waktu, hingga fitur pembayaran yang beragam sehingga dapat memudahkan proses tilang bagi masyarakat.
Di bawah bimbingan dosen Departemen PWK ITS Putu Gde Ariastita ST, MT, Bobi menuturkan bahwa keunggulan Elang System tidak berhenti di situ saja. Dari segi kebermanfaatannya untuk pemerintah, hasil tangkapan kamera CCTV juga dapat digunakan untuk melakukan Traffic Counting secara otomatis. Sehingga dapat menghimpun data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dan data Matriks Asal Tujuan (MAT) dengan lebih cepat dan akurat. Data-data tersebut merupakan data yang penting dalam perencanaan sistem transportasi. “Jika data-data itu diolah, dapat dihasilkan output berupa Decision Support System (DSS) yang dapat
membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan atau kebijakan,” papar mahasiswa tahun kedua ini.
Berbuah manis, inovasi yang digagas oleh Tim ION ini berhasil mendapatkan pengakuan di tingkat nasional dengan menyabet medali perak dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) XIII dalam kategori lomba Kota Cerdas
(Smart City). Gemastik XIII sendiri merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
bersama Telkom University yang berlangsung secara daring, beberapa waktu lalu.
Berbicara mengenai nama tim, Bobi mengaku ION merupakan akronim dari ITS Online. Tak lain dan tak bukan, nama tersebut dipilih karena seluruh anggota tim merupakan reporter ITS Online, yaitu tim pemberitaan resmi ITS di bawah koordinasi Unit Komunikasi Publik (UKP)
ITS. “Biasanya kami yang bertugas mewartakan prestasi mahasiswa. Hal itulah yang menjadi salah satu motivasi kami agar juga turut berprestasi,” pungkasnya. tri
berita sebelumnya
berita selanjutnya