PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Badrut Tamam menegaskan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI merupakan momentum merefleksi diri seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan.
Terlebih pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun 2020 ini, bangsa Indonesia tengah menghadapi ujian berat yaitu pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terus berlangsung dan berakibat langsung pada munculnya krisis ekonomi dan krisis bidang bidang lainnya.
Menurut Bupati, keterpurukan yang paling awal harus diatasi adalah di sector ekonomi yang lesu sepanjang beberapa bulan terakhir akibat terdampak pandemi covid-19. Harus ada upaya serius yang kreatif dan solutif dalam bidang ekonomi untuk bisa mengatasi krisisi yang terjadi.
“Ekonomi reborn untuk bisa mendorong daya beli masyarakat, dan ini menjadi salah satu atensi bapak Presiden Jokowi saat memberikan pidato kenegaraan menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 75 pada tangal 14 Agustus lalu, ” ujarnya, saat ditemui wartawan usai upacara Memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 75, Senin (17/2020).
Badrut Tamam menjelaskan, formulasi ekonomi reborn harus dilakukan untuk mengisi HUT Ke-75 Kemerdekaan RI.
“Syukur kemerdekaan itu adalah melakukan pembelaan yang lebih konkret kepada masyarakat, baik di sektor ekonomi dan pelayanan,” imbuhnya.
Atensi lain yang juga disampaikan Presiden Jokowi, lanjutnya, adalah soal perlunya membangkitkan budaya produkif. Ini penting karena sikap produkif adalah serangkai dengan kreatif yang dapat mengantarkan masyarakat Indonesia untuk bisa bangkit dari keterpurukan bidang ekonomi.
Di Pamekasan sendiri, kata Badrut Tamam, Pemkab sudah menfasilitasi sekitar 1.500 orang calon pengusaha untuk mengikuti pelatihan wirausaha baru (WUB) di tengah keterpurukan.
Mereka dilatih dengan aneka keterampilan industri lalu kemudian dibantu peralatan dan diberi bantuan modal usaha. Selain itu mereka juga dipantau ketat untuk tetap konsisten dengan sikap kreatifnya.
Berbagai bentuk Industri Kecil Menengah (IKM) dari Pamekasan yang telah tumbuh dan berhasil menciptakan usaha mandiri antara lain sudah ada industry IKM yang bergerak di bidang pembuatan songkok, sepatu, dan sandal. Pemkab juga memberikan beasiswa kepada 2.000 santri.
“Kalau dulu orang tua mengirim anaknya ke pesantren, sekarang sudah ada ribuan anak yang biaya di pesantrennya ditanggung pemerintah. Mereka juga diberi keterampilan bidang usaha dan juga pengetahuan tentang masalah kebangsaan dan cinta tanah air,” ungkapnya.
Di sector pertanian dan perkebunan, kata Badrut Tamam, karena hampir 46 persen pendapatan masyarakat berasal dari sector ini, maka pemerintah daerah berupaya memberikan bantuan biaya produksi pertanian. Biaya produksi setidaknya dari tiga hal, yakni pengolahan tanah, pembibitan dan pupuk.(mas)