BLITAR [global-news.co.id] —Pemkot Blitar memberikan apresiasi dan perhatian tinggi kepada tenaga medis. Rencananya pemkot akan memberikan insentif kepada tenaga medis yang bertugas di Bumi Bung Karno. Saat ini pendataan sudah selesai dilakukan dan pemkot menyiapkan anggaran senilai Rp 629 juta untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kepala BPKAD Kota Blitar Widodo Saptono Johanes menjelaskan insentif yang diberikan pemkot untuk tenaga medis itu berasal dari APDB Kota Blitar. Sedangkan Dinas Kesehatan dan RSUD Mardi Waluyo telah melakukan pendataan. Hasilnya terdapat 264 tenaga medis yang akan menerima insentif. Sebanyak 65 orang usulan Dinas Kesehatan dan 199 orang dari RSUD Mardi Waluyo.
“Dua OPD bidang kesehatan mengajukan tenaga medis yang akan diberikan insentif. Adapun yang diusulkan Dinas Kesehatan meliputi tenaga tracing kasus COVID-19 dan tenaga Puskesmas. Sedangkan tenaga yang diusulkan RSUD mulai dokter spesialis, dokter IGD, perawat, cleaning service, sampai sopir,” ungkap Widodo, Senin (6/7/2020).
Lebih dalam Widodo menyampaikan, besaran insentif untuk tenaga kesehatan di RSUD Mardi Waluyo paling rendah Rp 1 juta dan paling tinggi Rp 7,5 juta. Sedangkan besaran insentif untuk tenaga di Dinas Kesehatan paling rendah Rp 300.000 dan paling tinggi Rp 5 juta.
“Nominal yang akan diberikan bervariasi tergantung tugas pokok dan fungsinya. Sekali pengajuan, total insentif RSUD sekitar Rp 557 juta dan untuk Dinas Kesehatan 72 juta,” paparnya.
Dalam waktu dekat, Pemkot Blitar bakal segera mencairkan insentif untuk bulan April-Juni. Adapun untuk penerimanya akan dilakukan secara bertahap. tut