SURABAYA (global-news.co.id)–
Pandemi COVID-19 mengakibatkan kebutuhan makanan sehat semakin meningkat di masyarakat, terutama saat puasa Ramadan ini. Untuk itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu memenuhi logistik mahasiswanya yang masih bertahan di sekitar kampus untuk keperluan sahur selama bulan Ramadan.
Sekitar 200-an paket nasi bungkus dan minuman diantarkan petugas relawan COVID-19 ITS ke tempat kos mahasiswa setiap harinya. Sejak pukul 02.30 dini hari, mereka sudah mulai bergerak mendistribusikan makanan dan minuman dari dapur umum.
Direktur Kemahasiswaan ITS Dr Imam Abadi ST MT merasa jika program ini sangat diperlukan, melihat kondisi mahasiswa ITS yang kesulitan mendapatkan makanan ketika waktu sahur. Sebab, banyak warung atau penjual makanan yang tutup di waktu sahur imbas dari pandemi COVID-19 yang juga melanda Kota Surabaya.
Sejak pukul 24.00 malam, dapur umum telah disibukkan dengan memasak makanan untuk mahasiswa. Setelah dua jam memasak dan proses pengemasan, baru paket tersebut mulai didistribusikan ke beberapa wilayah mahasiswa yang telah didata dan selalu diperbaharui setiap harinya.
“Bagi mahasiswa yang tidak melakukan ibadah puasa atau non muslim, maka bantuan logistik akan didistribusikan pada pukul 08.00 pagi,” tuturnya, Jumat (1/5/2020).
Selain makanan, Imam menjelaskan jika ITS juga turut membagikan minuman yang menyehatkan seperti jus buah dan jamu dari rempah-rempah. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh mahasiswa semakin baik.
Jika mahasiswa alergi terhadap makanan tertentu, mereka bisa langsung memberitahukan ke relawan COVID-19 ITS yang nantinya akan disiapkan makanan yang cocok. “Begitu pula dengan mahasiswa internasional yang belum terbiasa dengan makanan Indonesia,” ungkapnya.
Dosen Departemen Teknik Fisika tersebut juga mengakui, suksesnya program ini juga tidak terlepas dari bantuan dari banyak donatur baik itu dalam bentuk uang atau barang dan seluruh relawan baik dari dosen, tenaga kependidikan (tendik), maupun mahasiswa yang telah bekerja keras.
Imam sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini di tengah masa pandemi COVID-19. “Harapannya, bantuan logistik sahur mahasiswa ini bisa terus berlanjut sampai bulan Ramadan ini berakhir,” pungkasnya.
Anisah Amalia, salah satu mahasiswa Departemen Teknik Industri ITS yang mendapatkan bantuan, merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Secara tidak langsung, bantuan ini juga berdampak pada keamanan dari mahasiswa sendiri. “Mengingat kondisi saat ini harus serba hati-hati dalam melakukan aktivitas di luar,” tutur mahasiswa angkatan 2019 ini. tis