SURABAYA (global-news.co.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan beredarnya surat undangan doa bersama kepada seluruh pengasuh
pesantren se-Jawa Timur adalah hoaks
Meskipun dalam surat bertanggal 23 April 2020 itu menggunakan lambang Garuda
Pancasila bertuliskan Gubernur Jawa Timur lengkap dengan tanda tangan Khofifah dan cap stempel.
Khofifah pun mengonfirmasi surat hoaks tersebut melalui akun Instagram pribadinya @khofifah.ip.
Khofifah menyebut surat tersebut adalah ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Saya pastikan surat ini adalah hoaks yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak
bertanggungjawab,” ungkap Khofifah, Sabtu (25/4/2020).
Khofifah menegaskan secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dirinya tidak pernah menyelenggarakan doa bersama seperti yang tertera dalam surat tersebut. Khofifah meminta agar para penerima surat palsu tersebut untuk tidak
menanggapinya atau bahkan menyebarkannya kembali kepada orang lain.
Sebelumnya beredar sebuah surat melalui sejumlah grup WhatsApp yang ditujukan
kepada seluruh pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur. Surat tersebut berisi undangan untuk menghadiri kegiatan doa bersama yang akan diselenggarakan pada Senin 27 April 2020 di Gedung Negara Grahadi pukul 15.30.
“Bahwa virus COVID-19 di Jawa Timur semakin hari mengalami peningkatan, segala upaya pencegahan dan penanganan telah kami lakukan semaksimalkan mungkin oleh
karenanya kami mengajak semuanya untuk berdoa agar musibah COVID-19 ini cepat berlalu,” bunyi surat tersebut.
Menurut Khofifah, ajakan berdoa agar musibah COVID-19 ini cepat berlalu tidaklah salah. Yang salah adalah, bahwa doa tersebut diselenggarakan dilakukan
bersama-sama di Gedung Negara Grahadi. Padahal, saat ini Jawa Timur tengah
berupaya memutus mata rantai COVID-19 dengan menerapkan physical distancing.
“Mari untuk sementara waktu kita berdoa dan beribadah di rumah masing-masing guna memutus mata rantai penularan COVID-19,” pungkasnya. fan, tis