BEIJING (global-news.co.id) – Korban meninggal akibat virus corona baru di Tiongkok bertambah menjadi 908 orang hingga Senin (10/2/2020). Artinya ada penambahan 97 jumlah kematian baru dibandingkan sehari sebelumnya.
Korban meninggal terbanyak berada di pusat penyebaran virus corona yakni Provinsi Hubei yang mencapai 91 orang. Jumlah penderita yang terinfeksi juga bertambah lebih dari 3.000 orang menjadi 40.171 di seluruh Tiongkok sejak virus ini terdeteksi pada akhir Desember 2019. Di Hubei saja, penambahan penderita baru sebanyak 2.618 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu lalu menyatakan, jumlah penambahan kasus terinfeksi yang dilaporkan setiap hari sudah stabil. Namun badan PBB tersebut menegaskan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa wabah virus corona telah mencapai puncaknya di Tiongkok.
Jumlah korban meninggal dan terinfeksi di Tiongkok saja telah melampaui angka penderita sindrom pernapasan akut atau SARS secara global pada 2002-2003 yang menewaskan 774 orang.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Twitter bahwa tim terdiri dari pakar internasional akan menjalankan misi di Tiongkok untuk membantu otoritas menangani wabah. Tim berangkat pada Minggu (9/2/2020) malam ke Tiongkok.
Sementara itu jumlah penderita di luar negeri juga meningkat meski tak seagresif di Tiongkok. Saat ini hampir 30 negara dan wilayah melaporkan kasus virus corona.
Secara keseluruhan, jumlah penderita virus corona di luar Tiongkok mencapai lebih dari 350 orang. Singapura, Thailand, dan Jepang merupakan tiga negara dengan jumlah kasus terbanyak.
Jumlah kematian di luar Tiongkok dua orang, yakni pria asal Tiongkok yang meninggal di Filipina serta seorang pria berusia 39 tahun di Hong Kong. zis, ine