Global-News.co.id
Mataraman Utama

YHMCHI, PITI, Paguyuban Tionghoa dan Makin Takziyah ke Gus Sholah

Nyai Hj. Farida didampingi KH dr Umar Wahid menerima tamu Paguyuban Masyarakat Tionghoa, PITI Jatim, YHMCHI, dan Makin Surabaya.

JOMBANG (DutaJatim.com) – Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), PITI Jatim, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, dan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Surabaya melakukan takziyah ke kediaman almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Minggu (9/2/2020) pagi. Rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut langsung diterima KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Wakil Pimpinan Pondok Pesantrem Tebuireng, Jombang.

Dalam rombongan tersebut turut serta Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) H. Abdullah Nurawi beserta sejumlah pengurus, Ketua PITI Jatim H. Ir Haryanto Satryo, beserta sejumlah jajarannya, Liem Ou Yen Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, Handoko Tjokro Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Surabaya beserta sejumlah pengurus.

Dalam kesempatan tersebut Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, YHMCHI, PITI Jatim, Makin Surabaya menyerahkan sumbangan Rp 50 juta kepada Yayasan Tebuireng yang diterima langsung oleh Gus Kikin.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara etnis Tionghoa dari Surabaya yang menyempatkan waktu untuk melakukan takziyah. Kami benar-benar kehilangan Gus Sholah. Meski Gus Sholah telah tiada, semoga jalinan silaturrahim dengan masyarakat Tionghoa yang telah dibangun oleh beliau diharapkan akan tetap terjaga,” kata Gus Kikin.

Setelah diterima Gus Kikin, rombongan takziyah yang dimotori YHMCHI itu menuju ke kediaman Gus Sholah dan diterima langsung oleh istri Gus Sholah, Ibu Nyai Hj. Farida, yang didampingi adik kandung Gus Sholah, KH dr Umar Wahid, dan putera kedua Gus Sholah, yaitu Gus Billy.

“Kami atas nama keluarga besar Gus Sholah mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara-saudara dari masyarakat Tionghoa. Seperti halnya Gus Dur, Gus Sholah juga sangat dekat dengan warga Tionghoa,” kata Ibu Nyai Hj. Farida.

Dr Umar Wahid mengatakan, kedekatan keluarga besar Bani Hasyim dengan etnis Tionghoa sudah terjalin sejak dulu. Kedekatan itu semakin mesra setelah Gus Dur menjadi pemimpin di negara ini. Malah Gus Dur dengan terang-terangan mengaku mempunyai darah Tionghoa.

“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan saudara-saudara dari masyarakat Tionghoa Surabaya ini,” kata dr Umar Wahid.

Sementara Liem Ou Yen mengatakan, masyarakat Tionghoa tidak akan pernah melupakan jasa-jasa Gus Dur (kakak kandung Gus Sholah). Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat pemerintahan Orde Baru warga Tionghoa seperti ‘terpinggirkan’ di Indonesia. Hal itu didukung dengan adanya peraturan dari pemerintah yang melarang perayaan Imlek beserta segala atribut berbau Tiongkok baik itu simbol, bahasa, maupun budaya.

Tahun 2000, pada saat Gus Dur menjabat sebagai kepala negara, beliau berani membuat keputusan besar untuk menghapuskan peraturan tersebut. Berkat beliau sampai saat ini warga Tionghoa dapat beribadah dan merayakan hari besarnya dengan bebas tanpa rasa was-was.

“Gus Dur orang tua angkat kami,” tegas Lim Ou Yen.

Haryanto Satryo mengatakan, PITI Jatim mempunyai kedekatan dengan keluarga besar Tebuireng, khususnya dengan Gus Dur yang mana hampir setiap tahun pihaknya selalu melakukan silaturrahim.

Sementara H. Abdullah Nurawi mengatakan, Gus Sholah sosok yang mempunyai jiwa pembauran yang tinggi, seperti halnya Gus Dur. “Gus Sholah merupakan salah satu figure pemersatu bangsa di tanah air ini,” kata Nurawi.

Seperti diketahui Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu (2/2/2020), pukul 20.55 WIB di Jakarta. Tokoh nasional, termasuk Presiden Jokowi melayat di rumah duka Almarhum Gus Sholah, Jl Bangka Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

KH Salahuddin Wahid wafat usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta dalam usia 77 tahun. (Erfandi Putra)

baca juga :

Sidak Harga Cabai, Bupati Lamongan Minta Rantai Distribusi Ditata

Redaksi Global News

Pertamax Turbo Resmi Dipasarkan di Jawa Timur

Redaksi Global News

Pemprov Jatim Berlakukan Sistem Buka Tutup ‘Rest Area’ Tol

Redaksi Global News