SIDOARJO (global-news.co.id) – Rencana Polresta Sidoarjo bakal membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Botoh dalam perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, mendapat sambutan baik Karang Taruna (Kartar) Kabupaten Sidoarjo. Bahkan, Kartar Sidoarjo menyatakan siap membantu Satgas Anti Botoh Polresta Sidoarjo itu, saat dioperasikan di lapangan.
Seperti diketahui, Pilkades Serentak di Sidoarjo bakal digelar 19 April 2020 mendatang. Pilkades Serentak ini, bakal diikuti sekitar 175 desa se-Sidoarjo.
Ketua Kartar Kabupaten Sidoarjo, Imam Safi’i mengaku, menyambut baik rencana Polresta Sidoarjo yang bakal membentuk Satgas Anti Botoh itu. Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu, rencana Polresta Sidoarjo membentuk Satgas Anti Booth sangat bagus dalam menegakkan proses demokrasi di tingkat desa (Pilkades).
“Hampir semua masyarakat umum tahu, para botoh memiliki peran yang sangat besar dalam mengubah percaturan politik di tingkat desa,” katanya, Rabu (18/12/2019).
Bagi Imam, para botoh ini tercatat sebagai penjudi. Karenanya, mereka tidak segan-segan menggunakan uang (money politic) dalam memenangkan jago (kandidat) calon Kades yang didukungnya. Bahkan, para botoh ini biasanya tidak memikirkan calon Kades yang didukung itu memiliki track record baik ataupun tidak bagi masyarakat. “Bagi botoh, yang terpenting calonnya menang. Itu target mereka untuk mendapatkan uangnya agar bisa dikembalikan,” tegasnya.
Maka dari itu, lanjut Imam pihaknya meminta Polresta Sidoarjo segera merealisasikan pembentukan Satgas Anti Botoh itu. Hal ini untuk menindak tegas para para botoh dan kelompoknya. “Karena sistem kerja botoh itu sudah mengandung unsur perjudian, maka harus ditindak tegas. Apalagi di dalamnya ada unsur pidana,” tegasnya. mem