PAMEKASAN (global-news.co.id) – Pamekasan kembali menjadi duta Jawa Timur pada Olimpiade Sain Nasional (OSN) tingkat SD dan SMP. Tahun ini empat siswa Pamekasan yang akan bersaing di event bergengsi tersebut. Dua di antaranya duta OSN tingkat SD dan dua orang lainnya duta OSN tingkat SMP. Mereka jadi duta Jatim setelah berhasil menjadi juara di OSN tingkat Propinsi Jatim.
Dua orang siswa SD yang akan jadi duta Jatim itu adalah Aninditia Sayla Safira, siswa SDI Al Munawwarah untuk bidang Studi IPA dan Kayla Ramadhani Arinal Haq dari SDN Lawangan Daya 2 juga untuk bidang studi IPA. Sedangkan dua siswa SMP yang mewakili Jatim ke OSN nasional yaitu Labbaika Ziyadul Fikri dari SMPN 1 Pamekasan untuk bidang studi IPA dan Naila Syakira dari SMPN 2 Pamekasan untuk Mata Pelajaran IPS.
Para siswa andalan Kota Gerbang Salam itu, Rabu ( 8/5/19) kemarin menghadap Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Drs Moh Tarsun mendapat pengarahan untuk persiapan menuju OSN tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Jogjakarta pada tanggal 30 Juni hingga 6 Juli 2019 mendatang.
Para siswa itu datang ke Kantor Disdik Pamekasan didampingi oleh guru Pembina dan Kepala Sekolah masing-masing. Sementara ikut mendampingi Kadisdik Moh Tarsun dalam pertemuan itu Drs HM Tayyib Kabid Pendidikan SMP dan HM Marwi MPd Kasi Kesiswaan di Bidang Pendidikan SD Disdik Pamekasan.
Moh Tarsun mengatakan keberhasilan para siswa mereka menjadi duta Jatim dalam OSN tingkat nasional merupakan bukti bahwa apa yang diperjuangkan oleh semua elemen di Disdik Pamekasan membuahkan hasil. Karena itu dia mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak, utamanya, orangtua, sekolah dan para guru pembina yang telah menghantarkan anak didiknya meraih juara tingkat propinsi dan jadi wakil Jatim ketingkat nasional.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Kini kami akan memanfaatkan waktu sekitar 1,5 bulan kedepan untuk melakukan pembinaan kepada mereka secara maksimal. Kami juga akan segera memangggil para Pembinanya untuk mengatur teknis optimalisasi pembinaan dan efektifitasnya,” kata Tarsun.
Tentang teknis pembinaan, Tarsun menyerahkan kepada koordinator pembina, yakni Drs Purwedi Bambang Rusdiyanto, seoarang guru fisika senior yang telah berpengalaman mencetak siswa asal Pamekasan menjuarai OSN mulai tingkat nasional hingga internasional.
“Saran kami agar dalam waktu satu setengah bulan ini pembinaan agar diefektifkan. Sesuaikan antara waktu dengan kemampuan anak. Jangan teelalu diforsir akan tetapi juga jangan lamban. Semuanya harus disesuaikan antara kemampuan fisik dan pembinaan yang matang,” katanya.
Tarsun menampik isu siswa yang menjadi duta OSN karena jasa lembaga bimbingan belajar. Menurut dia para siswa yang masuk OSN itu murni hasil bimbingan si sekolahnya masing-masing, bukan dari lembaga bimbingan belajar. Sebab mereka merupakan siswa pilihan yang diseleksi secara bertahap mulai tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten hingga propinsi.
Tarsun mengaku selama ini Pamekasan terbiasa menjadi duta Jatim pada OSN dan meraih medali. Karena itu pada OSN tahun ini dia kembali berharap muncul juara OSN nasional dari Pamekasan. “Harapan kami minimal dua emas dan dua perak. Maksimalnya semuanya medali emas,” pungkasnya. (mas)