TAKENGON (global-news.co.id) – Dr Ibrahim Hasyim, pakar energi yang akan menjadi bakal calon legislatif dari Partai NasDem, sangat mengagumi daerah asalnya Nanggroe Aceh Darussalam. Padahal Ibrahim Hasyim sudah keliling dunia menikmati keindahan alam di berbagai negara yang dia kunjungi saat menjabat di Pertamina maupun BPH Migas.
Dia sudah mengunjungi hampir seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Papua, dari Talaud sampai Sumba. Juga telah melihat keindahan pesona alam di 61 negara di semua benua di belahan bumi ini. Namun tetap saja Aceh membuatnya sangat kagum akan keindahan dan potensi alamnya. Salah satunya Takengon.
Takengon adalah ibukota Kabupaten Aceh Tengah dikitari oleh kaki pegunungan Bukit Barisan, dan pesona di balik misteri danau laut tawar yang indah, serta suhu yang masih dingin. Semua itu adalah sebuah anugerah pemberian Tuhan yang tidak ada di tempat di lain.
Karena itu anugerah ini harus bisa dikonversi menjadi harta dan sumber daya ekonomi yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu. Terlebih Indonesia ke depan akan terus membangun industri pariwisata sebagai sumber penerimaan utama bagi anggaran belanja negara. Penerimaan sektor pariwisata saat ini sudah paling depan, meninggalkan jauh penerimaan dari sektor migas yang menjadi andalan pada masa lalu.
“Kini sumber daya alam tidak lagi berperan besar, karena harga komoditi tambang dunia turun naik yang sulit sekali dikendalikan sehingga menyulitkan perencanaan bagi banyak negara,” kata Ibrahim Hasyim usai mengunjungi Takengon dan daerah lain di Aceh Tengah, kepada global-news.co.id Minggu 25 Februari 2018 hari ini.
Aceh Tengah selama ini sangat terkenal dengan kopi Gayo dan telah dihirup oleh pengopi di dalam negeri dan manca negara. Kesejahteraan masyarakat Aceh Tangah sangat ditopang oleh hasil tanaman kopi dan pertanian lainnya.
Ketergantungan pada hasil pertanian dan perkebunan tersebut harus diperkecil dan karena itu potensi wisata yang dimiliki harus mulai didorong.
“Saya mengatakan kepada kawan-kawan yang datang dari 13 kecamatan dan unsur penggiat lainnya di Takengon dalam suatu pertemuan tanggal 21 Februari 2018 yang lalu. Masyarakat Takengon, masyarakat Gayo, harus mengambil kesempatan untuk itu dalam gerbong pembangunan industri pariwisata nasional. Bandul arus wisata yang sangat kencang bergerak ke Indonesia bagian Timur, secara bertahap harus didorong bergerak ke Inonesia belahan barat. Ada wisata di danau Toba, ada wisata di pulau Sabang dan ada wisata di danau laut tawar. Tidak ada lagi masalah dalam konektivitas perhubungan antar wilayah karena ke 3 lokasi tersebut telah terhubungkan dengan pesawat udara. Untuk mencapai Takengon, kini sudah ada bandara di Bener Meriah,” kata Ibrahim.
Pemerintah dan masyarakat, kata dia, perlu bergerak bersama untuk membangun infrastruktur, membangun bertahap budaya layanan wisata dan mempromosikan potensi pariwisata di Aceh Tengah ini kedunia luar.
“Mari kita ramai-ramai ke Takengon menikmati keindahan danau laut tawar , menghirup udara segar sambil menyuruput kopi Gayo yang harum itu,” katanya. (fan)