SURABAYA (global-news.co.id)-Di era globalisasi ini, peran Asia, khususnya Asean sangatlah penting. Terlebih bila dikaitkan perkembangan market. Karena itu, perbankan harus bisa memainkan peranannya untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Melihat kenyataan ini, “masuknya” bank ternama asal Thailand, Kasikornbank yang mengakuisisi 9,99% saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), mempunyai nilai yang strategis bagi perjalanan Bank Maspion ke depannya.
“Globalisasi terus berjalan. Perkembangan ekonomi ke depannya bukan lagi di Eropa maupun Amerika, akan tetapi bergeser ke Asia, khususnya Asean. Keran itu, sinergi Bank Maspion dengan Kasikornbank sangat mempunyai arti strategis bagi bank yang berkantor pusat di Surabaya ini,” kata Herman Halim, Dirut Bank Maspion kepada Global News, Rabu (30/8/2017).
Menurut Herman Halim, dengan kenyataan ini, manejemen Bank Maspion sadar di era globalisasi ini secara terus menerus diantisipasi. Dengan melakukan sinergi dengan Kasikornbank, Bank Maspion ke depannya bisa memainkan perananya di kancah Asean. “Kami yakin mitra kami, yakni Kasikornbank akan membawa kami (Bank Maspion) ke arah sana,” katanya.
Selain itu, dampak positif lainnya apa? Tentang ini Herman mengatakan, sinergi ini akan memperkuat program jangka panjang Bank Maspion. Ada tiga program jangka panjang, yakni pertama memperkuat sektor UKM. Kedua digital banking dan ketiga fresh finance.
Layanan Digital
PT Bank Maspion Indonesia Tbk menjual 9,99% sahamnya atau US$20 juta kepada Kasikornbank (KBank) asal Thailand untuk memperkuat layanan bisnis digital perbankan dan perbankan sektor usaha kecil menengah (UKM) dalam jangka panjang.
Presiden Direktur dan CEO Maspion Group, Alim Markus mengatakan alasan Bank Maspion menggandeng KBank karena dinilai memiliki kinerja perbankan yang bagus di Thailand dan memiliki layanan IT dan e-commerce yang kuat.
“Tanda tangan perjanjian kerja sama sudah tadi pagi (Senin 28/8/2017) di kantor pusat KBank Thailand. Dia (KBank) punya IT dan e-commerce itu very strong, dan dia juga punya keuntungan tahun lalu itu nomor satu di Thailand, dan KBank punya profit bagus sekali US$ 1,2 miliar,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (28/8/2017).
Alim mengatakan, rencananya hasil dari akusisi KBank tersebut nantinya akan dikelola untuk meningkatkan layanan investasi dan pembiayan perdagangan, UKM dan digital perbankan bagi kedua pihak.
“Selain itu, langkah ini juga akan membuka jalan bagi KBank untuk melayani perdagangan bilateral dan investasi Thailand-Indonesia yang ditargetkan bisa mencapai US$ 20 miliar dalam 3 tahun,” katanya.
Buku 2
Sementara itu, Presiden KBank Predee Daochai mengatakan pihaknya mengakusisi Bank Maspion karena Bank Maspion barusaha mencapai status Buku 2 dengan fokus layanan utama pada bisnis UKM dan perbankan digital sesuai dengan tujuan KBank.
“Bank Maspion juga punya manajemen risiko yang baik di mana melihat rasio NPL nya berada pada 0,91%, versus rasio pasar 2,93%,” katanya.
Selain itu, lanjut Daochai, Maspion Group juga menjalankan cakupan bisnis di banyak sektor seperti sektor keuangan dan perbankan, ritel/grosir, logistik dan pengembangan properti, serta barang konsumsi, seperti peralatan listrik dan rumah tangga.
Daochai menambahkan, melalui akusisi tersebut KBank nantinya akan memperkuat kehadirannya sebagai Bank AEC +3 untuk melayani konektivitas bisnis di Asean, China, Jepang dan Korea Selatan melalui perluasan jaringan layanannya.
“Indonesia merupakan mesin pertumbuhan baru dengan potensi ekonomio yang signifikan di AEC. Selain diprediksi sebagai ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada 2030 oleh Deloitte, populasi Indonesia juga terbesar keempat di dunia yang berjumlah 260 juta orang,” katanya.
Adapun, layanan KBank yang bekerja sama dengan Bank Maspion ini akan dimulai pada bulan ini, di mana tahap pertama operasi akan ditawarkan kepada pelanggan korporat. Perwakilan Kbank akan membantu mengintgrasikan bisnis Thailand dan pelanggan KBank ke pasar Indonesia melalui kemitraan Bank Maspion.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bank ternama asal Thailand, Kasikornbank mengakuisisi sebagian saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Kasikornbank kini memegang hampir 10% saham BMAS.
Perseroan mengumumkan bahwa telah terjadi perpindahan kepemilikan saham BMAS dari Alim Investindo kepada Kasikornbank. Keduanya telah menandatangani Conditional Sale dan Purchase Agreement (CSAP) pada 28 Agustus 2017.
Berdasarkan perjanjian, Karsikornbank akan membeli saham BMAS yang dimiliki Alim Investindo sebesar 443,9 juta saham. Angka tersebut mewakili 9,99% dari total modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.
“Penyelesaian transaksi akan dilakukan dalam 10 hari kerja setelah seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian dipenuhi,” kata Direktur Bank Maspion Sri Redjeki, dilansir dari keterbukaan informasi, Selasa (29/8/2017).
Setelah diumumkannya transaksi saham tersebut, kini saham BMAS terus melonjak. Hingga pukul 10.53 waktu JATS saham BMAS sudah menguat 10% ke level Rp 440. Pada pengumuman transaksi kemarin, saham BMAS juga menguat 5,26% ke level Rp 400.
Sekadar informasi, sepanjang kuatal I-2017, BMAS berhasil mengantongi laba sebesar Rp 34,6 miliar. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan perolehan laba di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,6 miliar. fan