SURABAYA-Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun lembaga pemasyarakatan khusus teroris sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pemberantasan terorisme.
“Sudah kami pikirkan dan direncanakan akan dibangun pada 2018,” ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (8/12/2016).
Dibangunnya lapas khusus teroris, kata dia, bertujuan untuk mencegah adanya teroris-teroris baru yang semula adalah terpidana kasus kejahatan umum. Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, bila tahanan teroris dicampur dengan tahanan biasa maka besar kemungkinan dijadikan “sekolah” sehingga harus dihindari.
Rencana orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut bukannya tanpa alasan, sebab beberapa kali pengungkapan kasus terorisme di beberapa daerah ditemukan terduga teroris yang sebelumnya tahanan kasus kejahatan biasa.
“Kalau jumlah teroris yang ada di lapas jauh lebih besar dibanding tahanan biasa maka secara tidak langsung direkrut. Saat bebas nantinya, dikhawatirkan bertambah lagi teroris- teroris berkeliaran,” ucapnya.
Terkait lahan yang akan digunakan, lanjut dia, dirasa cukup menggunakan lahan yang di area lapas itu sendiri, seperti di Medaeng, Sidoarjo, yang rencananya menggunakan lahan atau gedung administrasi untuk dijadikan tahanan khusus teroris.
“Alasannya karena mencari lahan baru sekarang sangat sulit. Kalau tanahnya memang banyak dan ada di mana-mana, tapi masalah pembebasan lahan inilah yang sulit,” katanya. (ant)