SURABAYA (Global News)- Tujuh santri Pondok Pesanten Langitan Tuban yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, sejak Jumat (7/10/2016) akhirnya seluruhnya bisa ditemukan, Minggu (9/10/2016) dini hari.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang ikut melakukan pemantauan proses pemantauan korban santri tenggelam, membenarkan telah ditemukannya satu jenazah ketujuh yang identitasnya bernama Muhammad Arif Mabruri asal dari Desa Ngampal, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro.
“Jenazah santi ketujuh sudah berhasil ditemukan pukul 03.00 dini hari tadi,” ujar Saifullah Yusuf, Minggu (9/10/2016).”Korban atas nama Muhammad Arif Mabruri,” ujar Gus Ipul.
Dengan diketemukannya jenazah ke-7, berarti sudah tuntas proses evakuasi santri tenggelam. “Ini berkat kerjasama yang bagus dari banyak pihak mulai Kodam V Brawijaya TNI, Polair Polda Jatim, BPBD Jawa Timur melalui BPBD Tuban Bojonegoro Lamongan, Tagana, para relawan lain yang ikut mencari juga sangat banyak sehingga bisa segera ketemu semua jenazah, begitu pula pihak pengasuh pondok yang poaktif,” ujar Gus Ipul.
Di antara tujuh jenazah santri yang tenggelam, satu orang bernama Muhsin dari Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. “Memang benar, (jenazah) Muhsin rencananya akan disemayamkan di pondok pesantren di Rangkah , Surabaya,” ujar mantan menteri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini. Gus Ipul mengatakan, Muhsin ternyata masih keponakan Wakil Rais Aam PBNU KH Miftakhul Ahyar .
Selain enam jenazah yang sudah sampai di tangan keluarganya, satu santri korban atas nama Rizki Nur Habib, asal Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percuit Seituan Kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara, saat ini masih di RSUD Dr Soetomo. Menurut Gus Ipul, jenazah Rizki, sesuai pemintaan keluarga dipulangkan ke kampung halamannya. “Rencananya hari ini (Minggu) kita fosir untuk kita terbangkan jenazahnya. Paling cepat hari ini, selambat-lambatnya besok Senin,” ujar Gus Ipul.
Sekadar diketahui, tujuh santri korban tenggelam merupakan rombongan 25 santri Ponpes Langitan yang hendak ke Pasar Babat Lamongan dalam rangka memanfaatkan hari libur setiap Jumat. Namun nahas, saat perjalanan di sungai Bengawan Solo, perahu tambang yang mereka tumpangi terbalik. 18 santi berhasil selamat, tujuh lainnya terseret arus hingga tenggelam.(faz)