PAMEKASAN (Global News)-Komandan Kodim (Dandim) 0826 Pamekasan Letkol A Mawardi meminta masyarakat dan pedagang untuk tidak membuat komentar atau berspekulasi tentang penyebab kebakaran yang terjadi pada los atau kios milik PKL yang ada di pinggir Alun Alun Sedandang. Ia meminta agar masalah itu diserahkan kepada pihak berwajib yang bertugas meneliti apa penyebab kebakaran tersebut.
Dandim Mawardi mengungkapkan hal itu karena dia mendengar ada isu yang mencoba memprovokasi keadaan yang mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi pada kios milik PKL di pinggir alun alun Sedandang yang merupakan milik TNI Angkatan Darat itu adalah hasil rekayasa atau ada dalang yang melakukannya.
“Masyarakat dan pedagang tidak boleh membuat statemen yang menuduh adanya dalang di balik kebakaran yang melanda para PKL itu. Jangan membuat isu yang memprovokasi yang bisa memicu kerusuhan. Serahkan semua kepada yang berwenang untuk mencari kebenarannya,” kata Mawardi.
Dandim meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh issu yang tak bertangung jawab atas kebakaran itu, karena keberadan PKL itu terkait dengan lokasi Alun Alun Sedandang yang merupakan lahan milik TNI Angkatan Darat.
Sekadar diketahui, Pasar Sedandang sebenarnya bukan pasar, melainkan tempat mangkalnya sejumlah pedagang kali lima (PKL), misalnya pedagang buah, sepatu, hasil kerajinan dan kios pakain. Namun karena di lokasi ini strategis, apalagi di lapangan ini tiap tahun ada pameran atau pasar malam, maka para pedagang di dalamnya merasa betah dan tidak mau pindah.
Pasar yang berlokasi atau menempati pinggir bagian barat Lapangan atau alun alun Sedangdang ini sudah ada sejak Orde Baru. Sebenarnya di lokasi ini dilarang berjualan permanen karena termasuk kawasan hijau. Namun karena para pedagang kios merasa nyaman di tempat tersebut akhirnya tidak mau untuk dipindah.
Pemerintah selama ini terus berupaya untuk memindahkan pasar tersebut. Terakhir pemerintah telah menyediakan lahan untuk mereka di Eks Stasiun Kereta Api Jalan Trunojoyo dan kini hampir rampung pembangunannya. Hingga kini masih dilakukan negoisasi antara pemerintah dengan para pedagang untuk segera pindah ke lokasi yang baru tersebut.
Perkembangan terakhir dikabarkan tempat atau lokasi baru yang disediakan pemerintah itu tidak memenuhi kebutuhan. Jumlah PKL yang ada di alun alun Sedandang sebanyak 80 orang, sementara dilahan baru yang disediakan hanya cukup untuk sebanyak 30 orang. Akibat kondisi ini pemerintah masih mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya. (mas)