
SIDOARJO (global-news.co.id) — Senyum bahagia bercampur gurat ekspresi haru memancar dari raut wajah Ibu Munjiati saat rumahnya yang nyaris roboh kini berdiri kokoh setelah dindingnya tak lagi retak, kayu-kayunya tak lagi lapuk karena telah terbarukan, dan atapnya yang berlobang kini tertutup rapat untuk air hujan tak bisa menerobos masuk ke dalam ruangan.
Lansia 66 tahun yang tinggal di kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, itu kini berasa lega menghuni rumah tinggalnya yang nyaman dan layak huni dengan dinding tembok tebal dan lantai keramik bersih.
Kebahagiaan serupa dirasakan Bapak Mandekan, di saat rumah tinggalnya yang tak jauh dari rumah Ibu Munjiati juga mendapat penanganan program renovasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan Pemkab Sidoarjo berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo.
Renovasi kedua rumah dilakukan selama 15 hari kerja mencakup pembongkaran, pembangunan ulang, hingga tahap akhir penyelesaian dengan anggaran Rp 20 juta – Rp 25 juta.
Program ini merupakan hasil sinergi antara Baznas dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sidoarjo yang menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kegiatan sosial.
Kamis (4/9/2025) siang, Bupati Sidoarjo Subandi menyerahkan langsung kunci rumah kepada Ibu Munjiati dan Bapak Madekan dalam suasana haru dan bahagia.
Dalam sambutannya, Bupati Subandi menyampaikan rasa terima kasih kepada Baznas dan seluruh ASN Sidoarjo yang telah berkontribusi nyata.
“Dana yang disisihkan ini terbukti mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat. Semoga semangat gotong royong ini terus terjaga untuk membantu warga yang membutuhkan,” kata Bupati Subandi.
Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Saldju Sodar, menjelaskan bahwa program renovasi RTLH terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, Baznas berhasil merenovasi rata-rata 10 rumah per bulan. Sementara untuk tahun 2025, target ditingkatkan menjadi 20 rumah per bulan, dengan total 156 unit rumah yang telah direnovasi hingga sekarang.
Dia berharap, program ini semakin berdampak luas bagi masyarakat kurang mampu di Sidoarjo.
Chasbil juga menambahkan bahwa apabila biaya renovasi melebihi Rencana Anggaran Biaya (RAB), pihaknya akan menggandeng lembaga amil zakat lainnya seperti Lazismu dan Lazisnu.
“Jika ternyata anggaran melebihi RAB, kami akan berkolaborasi dengan Lazizmu atau Laziznu agar proses renovasi tetap berjalan. Nantinya, plakat rumah akan mencantumkan kolaborasi tersebut,” jelasnya.
Program renovasi RTLH ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Sidoarjo untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui semangat kebersamaan dan gotong royong. (anto)