Global-News.co.id
Kesehatan Metro Raya Utama

Percepat Imunisasi Polio, Dinkes Surabaya Terapkan Strategi Penyisiran

Dinkes Surabaya lakukan percepatan pelaksanaan SUB PIN Polio dengan menerapkan strategi penyisiran

SURABAYA (global-news.co.id) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan percepatan pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan menerapkan strategi penyisiran dan membuka posko di tempat-tempat umum (TTU).

Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukritina mengatakan langkah percepatan pemberian imunisasi dilakukan dengan konsep penyisiran di setiap lokasi pelayanan.

“Pelaksanaan sweeping (penyisiran) Sub PIN Polio Kota Surabaya dimulai sejak tanggal 16 Januari 2024,” kata Nanik, Jumat (19/1/2024).

Beberapa lokasi pelayanan imunisasi SUB PIN Polio yang disisir petugas yang dibuka, yakni balai RW, kelurahan dan sekolah.

Penyisiran tersebut agar tidak ada seorang anak di Kota Surabaya yang terlewatkan mendapatkan imunisasi polio.

Petugas kemudian memberikan pelayanan imunisasi di rumah-rumah pada anak yang berhalangan hadir saat hari pelaksanaan.

“Melakukan penyisiran secara door to door ke rumah warga yang kolaboratif dan terintegrasi bersama Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Kader Surabaya Hebat (KSH), RT/RW, unsur kecamatan maupun kelurahan, dan Civitas Akademika di Kota Surabaya,” ujarnya.

Kemudian, langkah percepatan lainnya yang dilakukan Dinkes Kota Surabaya ada membuka sentra atau pos imunisasi SUB PIN Polio di TTU, seperti stasiun Kereta Api, terminal, mall, pasar-pasar, tempat ibadah, tempat hiburan atau rekreasi, dan arena bermain anak-anak.

Nanik menyatakan tak ada kendala apapun yang dihadapi pada saat pelaksanaan SUB PIN Polio bagi anak-anak di Kota Surabaya, lantaran sosialisasi gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh petugas.

“Tidak ada kendala berarti yang ditemukan oleh tim di lapangan. Kami sosialisasi Sub PIN Polio melalui edukasi KIE, media sosial, flyer (selebaran), poster, pemutaran video dan suara bapak wali kota di tempat-tempat strategis,” kata dia.

Sementara, Nanik menjelaskan imunisasi polio bagi anak-anak aman, lantaran vaksin “novel Oral Polio Vaccine Tipe 2” (nOPV2) sudah mendapatkan rekomendasi dari induk organisasi kesehatan dunia (WHO).

Lebih lanjut, Vaksin nOPV2 telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta WHO setelah mempelajari uji klinik yang dilakukan oleh produsen.

“Vaksin nOPV2 telah direkomendasikan oleh WHO, dimana penelitiannya telah dilakukan sejak tahun 2011 dan direkomendasikan di tahun 2021. Lebih dari 70 persen vaksin polio di dunia itu produk dari Bandung, Jawa Barat,” ucap Nanik.

“Vaksin ini sudah diberikan kepada kurang lebih satu miliar dosis di 35 negara pada tahun 2023. Data keamanan vaksin nOPV2 telah dikaji oleh Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) dan Global Polio Eradication Initiative (GPEI),” lanjutnya.

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Surabaya per Kamis (18/1/2024), imunisasi SUB PIN Polio bagi anak-anak dengan rentang usia 0-7 tahun atau 7 tahun kurang satu hari, sudah mencapai 96,88 persen. Sedangkan, sehari sebelumnya, atau pada Rabu (17/1/2024) persentase imunisasi mencapai 94,02 persen. (pur)

baca juga :

Gubernur Khofifah Sebut Angka Kemiskinan di Jatim Turun Signifikan

Redaksi Global News

BNI Raih Tiga Penghargaan ESG

gas

Jember Carnival Meriahkan Promosi Indonesia di Rusia

gas