Global-News.co.id
Kesehatan Utama

Peringati HKN Ke-59, Kadinkes Jatim Ajak Masyarakat Hidup Sehat

Senam bersama yang juga diikuti Kadinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono SpPD dan istri, di halaman kantor Dinkes Jatim, Jumat (3/11/2023) menjadi bagian dari kegiatan Implementasi Kebijakan Germas di HKN ke-59, di samping jalan sehat, makan buah bersama, dan pemeriksaan kesehatan

SURABAYA (global-news.co.id) – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hidup sehat. Hal itu disampaikan pada kegiatan Implementasi Kebijakan Germas bersama lintas sektor, organisasi profesi, ormas, perguruan tinggi , dan anak sekolah di tingkat Provinsi Jatim dan live streaming dengan 38 Kab/Kota se Jatim di lapangan kantor Dinas Kesehatan Jatim, Jumat (3/11/2023).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November. HKN ke-59 yang mengusung tema Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Kadinkes mengatakan, tantangan sistem kesehatan kita luar biasa. Jawa Timur saat ini terus berusaha menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), stunting, penyakit tidak menular maupun penyakit menular.

Diungkapkan, sistem kesehatan baru lahir seiring adanya UU Kesehatan 17/2023 tentang sistem kesehatan nasional. Salah satu isunya adalah menggeser sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang selama ini berfokus pada kuratif, pelan-pelan didorong ke arah promotif preventif.

“Artinya yang sakit cepat-cepat diobati dengan sistem JKN yang ada. Dan yang belum sakit, anak-anak muda, milenial, bayi-bayi kita ke depan jangan sampai semudah itu jadi sakit. Pertahankan kesehatan mereka dengan maksimal. Salah satu upaya untuk menyehatkan adalah dengan Germas,” ujar Erwin.

Ada 7 langkah Germas yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat, antara lain melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, melakukan cek kesehatan berkala, menjaga kebersihan lingkungan, serta menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran.

Terkait pola makan, terutama untuk kalangan milenial, tandas Erwin, sangat dikendalikan oleh aplikasi. Mereka harus terus diedukasi makanan produk orangtua seperti sayur sop, sayur asem, sayur bayam jauh lebih aman dan sehat karena mengandung banyak serat ketimbang makanan instan atau makanan cepat saji (junk food).

Dalam rangka preventif promotif pula, Erwin juga mengimbau masyarakat untuk rajin mengakses puskesmas, pustu, atau posyandu untuk mendapatkan informasi terbaik tentang kesehatannya.

“Kita harapkan masyarakat harus betul-betul paham bahwa sehat itu tidak bisa instan, tapi harus diperjuangkan. Sejak dari bayi mulai ditanamkan mana makanan sehat, menjaga kebersihan. Nanti remaja juga supaya mereka paham mana makanan yang harus dikonsumsi dan mana yan harus dihindari. Kenapa mulai remaja? Karena stunting itu dimulai dari remaja. Kalau remajanya sehat diharapkan nanti ketika pranikah, ketika hamil mereka akan melahirkan bayi-bayi yang sehat,” ungkapnya.

Untuk itulah, lanjut Erwin, pihaknya bergerak bareng Kominfo yang akan membantu mengedukasi masyarakat, Dinas Pendidikan yang akan membantu menyebarluaskan tablet tambah darah bagi siswa perempuan. Tablet tambah darah dimaksudkan agar mereka tidak mengalami anemia yang akan berdampak pada kesehatannya saat hamil dan melahirkan, serta kesehatan janinnya.

“Kepada anak-anak sekolah yang hadir di sini, saya kasih sangu agar mendorong teman-temannya semua supaya rajin minum obat tambah darah . Untuk yang putri saya kasih sangu supaya rajin minum obat tambah darah setiap minggu. Untuk yang putra sering-seringlah makan sayur dan buah. Kalian adalah pioner-pioner kami untuk Indonesia emas 2045. Ayo jadi generasi yang mampu mengubah kebiasaan menuju makanan dengan nutrisi sehat. Kalau semua keluarga sehat, masyarakat juga jadi sehat,” katanya.

Ditambahkan, jika Germas dilaksanakan secara serentak, maka harapannya dapat menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan, kemudian dapat menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan. Dan selanjutnya dapat menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk serta peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan.

Peringatan HKN ke-59 Tahun 2023 tidak hanya dilaksanakan pada hari itu saja, namun ada sejumlah rangkaian kegiatan lainnya, di antaranya Upacara Peringatan HKN yang akan dilaksanakan tepat 12 November 2023, Pelayanan Kesehatan Bergerak di Kepulauan terpencil pada awal November, lalu Seminar Kesehatan dan Pameran Kesehata, n serta pemberian penghargaan bagi insan kesehatan pada 16 November 2023 di Batu. (ret)

baca juga :

Tragedi Kanjuruhan: Doa Bersama di Gelora Delta Sidoarjo

Redaksi Global News

Hari Pahlawan, SIG Berikan Beasiswa kepada 72 Mahasiswa di Provinsi Sulawesi Selatan

Redaksi Global News

Tak Ada BABS Lagi, Empat Kabupaten/Kota di Jatim Dinyatakan ODF

Redaksi Global News