PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan bahwa kini Pemkab Pamekasan telah memiliki sekitar 800 inovasi program pembangunan. Inovasi itu merupakan karya besar OPD dan ASN yang ada di lingkungan Pemkab Pamekasan untuk perbaikan layanan masyarakat.
Ratusan inovasi itu akan dinilai pemerintah pusat. Nanti akan dijadikan dasar untuk menentukan daerah terinovatif di Indonesia. Dia mengatakan dengan 800 inovasi itu Pamekasan manargetkan masuk peringkat 3 daerah terinovasi nasional pada tahun 2023 ini.
“Alhamdulillah on the track masuk 7 besar daerah terinovasi nasional tahun lalu. Kerja ini bukan kerja mudah butuh kerja luar biasa, karena dari 500 lebih kabupaten di Indonesia Pamekasan menjadi terinovasi ke 7. Dan tahun 2023 ini target kita berharap 3 besar nasional,” katanya, pada safari Ramadhan Kecamatan Tlanakan, Jumat (7/4/2023) lalu.
Harapan masuk 3 besar daerah terinovasi tingkat nasional; kata Baddrut Tamam, tidak berlebihan, karena kini seluruh OPD terus berupaya untuk melakukan inonasi. Bahkan ASN secara pribadi, guru dan pihak lainnya juga berinovasi sesuai keahliannya, sehingga tahun 2023 ini berjumlah 800 inovasi.
Di antara inovasi terkecil yang dilakukannya adalah membranding batik seluruh mobil dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan. Dengan branding tersebut, maka penggunaan mobil dinas tidak bisa digunakan sembarangan yang tidak sesuai peruntukannya. Branding juga berguna promosi batik Pamekasan.
Inovasi lain adalah program Sapu Tangan Biru. Program pelatihan bagi calon pengusaha baru. Hingga kini kita telah melatih 8.000 lebih pengusaha dari target 10 ribu. Dari 8.000 pengusaha terlatih itu banyak yang menjadi pengusaha sepatu, tas, sandal, sarung tenung, songkok dan pengusaha bidang kuliner lainnya.
Sementara bidang pendidikan inovasi dilakukan dalam bentuk beasiswa santri, memberikan bantuan Rp 6 juta bagi tiap santri tiap tahun. Kini jumlahnya telah mencapai 5.000 lebih santri. Lalu beasiswa pendidikan kedokteran. Kini telah 10 mahasiswa kedokteran yang kuliah di Unair dibiayai Pemkab Pamekasan.
“Cara ini kita pilih karena ini cara luar biasa. Tidak mungkin ada hasil yang luar biasa jika cara biasa saja. Masyarakat kalau kerja biasa tidak mungkin bisa luar biasa hasilnya. Mau jadi Kades Camat Bupati masa depan jika belajarnya biasa saja tak mungkin jadi generasi luar biasa,” katanya.
Pemkab Pamekasan juga pernah dapat penghargan dari KPK RI, di bidang pelaporan harta kekayaan pajabat negara (LHKPN). Di bidang kesehatan selain memiliki program Mobil Sigap di tiap desa, juga ada program Pamekasan Call Center (PCC) yang juga telah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. (mas)