Global-News.co.id
Tapal Kuda Utama

TPS3R Trisula Senduro Upaya Kelola Sampah Secara Mandiri

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq meresmikan PS3R Trisula Desa Senduro

LUMAJANG (global-news.co.id) – Wilayah Senduro, Lumajang, memiliki banyak objek wisata. Namun salah satu dampaknya adalah sampah dari wisatawan yang perlu mendapatkan perhatian, sehingga warga di wilayah tersebut pun membuat kesepakatan demi kenyamanan dan keindahan kawasan.

Dalam kaitan pengelolaan sampah, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq meresmikan Tempat Pengolahan Sampah-Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Trisula Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Rabu (22/9).

Konsep TPS3R diharapkan bupati menjadi salah satu konsep untuk melakukan pengelolaan sampah yang tidak sekadar mengelola sampah, melainkan juga bisa menambah penghasilan masyarakat.

“Kita melakukan pemberdayaannya, kalau nanti konsep ini sambung, tidak hanya soal peningkatan pelayanan masyarakat tapi juga menjadi income ekonomi yang didapatkan,” ungkapnya.

Bupati optimistis, TPS3R yang berada di Desa Senduro mampu dimaksimalkan masyarakat seperti halnya TPS3R yang sudah ada di beberapa daerah lain.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Yuli Harismawati, melaporkan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya pengolahan sampah dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan pengolahan sampah secara mandiri. “Harapannya menjadi desa mandiri sampah,” ujarnya.

Ia menyampaikan, TPS3R Trisula merupakan bantuan dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur pada Tahun 2021 yang diharapkan mampu mengelola sampah di kawasan Senduro dan sekitarnya. Karena diketahui, Kecamatan Senduro memiliki banyak objek wisata yang pasti ramai dikunjungi wisatawan dan berpotensi menimbulkan banyak sampah.

Di sisi lain, Farid, Kepala Desa Senduro mengucapkan terima kasih atas pembangunan TPS3R Trisula di wilayahnya. Ia berupaya melakukan koordinasi bersama 12 desa lainnya di Kecamatan Senduro untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah demi kesehatan bersama.

“Selalu berkoordinasi dengan 12 desa dan pos wisata yang ada. Kami sudah mengadakan MoU untuk membangun pola pikir masyarakat, gerakan masyarakat demi kesehatan lingkungan dan masyarakat itu sendiri,” kata dia. (kmf, uja)

baca juga :

KPU Berlakukan WFH Pasca Arief Budiman Terpapar Covid-19

Redaksi Global News

Terlibat Kecelakaan, Bus Pariwisata Terguling di Prigen Pasuruan

Redaksi Global News

KKP Cetak Wanita Nelayan Tangguh dan Berdaya Saing

Redaksi Global News