BANYUWANGI (global-news.co.id) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan mengembangkan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) berbasis ekonomi di Kabupaten Banyuwangi.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (26/8), mengatakan, kawasan itu disiapkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme dan mantan narapidana teroris (eks napiter).
Kedatangannya disambut Wakil Bupati Banyuwangi H Sugirah, didampingi Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu. “Kami akan membentuk Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN). Di Banyuwangi ini, kami sedang menjajaki potensi usaha di bidang kelautan dan perikanan yang bisa menjadi mitra kerjasama,” kata jenderal jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu.
Mereka akan diberdayakan untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi. Seperti pertanian, perikanan, peternakan, maupun perkebunan. Yang tentunya dibaurkan dengan masyarakat umum. “Kami berharap dengan cara ini mereka bisa memiliki kemandirian pada aspek ekonomi,” ujarnya.
Deradikalisasi adalah program yang bertujuan menetralkan pemikiran-pemikiran radikalisme. Sasarannya, para teroris yang ada di dalam lapas maupun di luar lapas sehingga mereka bisa kembali menjadi masyarakat sebagaimana masyarakat lainnya.
Wabup Sugirah menyambut baik tawaran tersebut. “Ini program yang baik. Ada pemberdayaan bagi para eks napiter. Kami di daerah akan selalu mendukung program pusat, salah satunya program deradikalisasi ini,” kata Sugirah.
Di Banyuwangi, kata Sugirah, berbagai program pencegahan terorisme telah intens dilakukan. Salah satunya, lewat program Smart Santri. Selain itu, juga terus merawat kerukunan antar-umat beragama. Ini pun telah diapresiasi pusat dengan penghargaan Harmony Award. (ins, awi)