BANGKALAN (global-news.co.id) – Melonjaknya kasus pandemi Covid-19 di Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur memunculkan perilaku warga yang kurang terpuji dan kejadian lucu. Khususnya menyangkut protokol kesehatan Covid-19 mengingat Bangkalan sekarang dicekam kekhawatiran gegara tingginya kasus Covid-19.
Seorang pria di Jembatan Suramadu, Bangkalan, menantang sejumlah petugas untuk berduel lantaran menolak di-swab oleh petugas. Hal itu terlihat usai akun instagram @lambe_turah memposting perilaku pria itu pada Selasa (8/6/2021) siang. Video itu pun viral dan kini telah ditonton 540 ribu pengguna instagram dalam 54 menit.
“Merasa sehat.. Ga terima di swab..Tantang duel.. Suramadu..,” kata pengelola akun dalam caption yang ditulis.
Video itu memperlihatkan seorang pria awalnya keluar dari tenda BPBD yang dijadikan lokasi swab test. Dengan sikap arogan pria itu kemudian menantang seorang petugas Satpol PP yang saat itu tengah berjaga. Ia kemudian menantang sejumlah petugas lain untuk berduel. Beberapa petugas berseragam seperti Satpol PP dan kepolisian berusaha menenangkannya. Namun hal itu tak mengurangi sikap arogan pelaku.
Sambil mengomel dan memaki petugas, pria itu langsung ditindak petugas kepolisian yang berada di lokasi. Para petugas langsung menarik dan menjatuhkan agar pria itu tenang. Sempat terjatuh, namun pria itu kemudian bangun dan kembali menantang petugas untuk duel. Aksi arogannya itu kemudian dilihat sejumlah orang yang berada di lokasi.
Sejumlah warganet menyayangkan sikap arogan yang dilakukan pria itu. Mereka menilai tak sepantasnya dia arogan terlebih sampai tak mau di swab. “Astaga apa susahnya d swab to? Kyknya itu gratis ya swabnya… Tinggal duduk manis ikuti prosedur, gak sampek lu jungkir balik kok,” kata @ayamkulit9.
“Cuma test doang pak knpa marah marah sih ?,” kata @elokratnapratiwie.
Lain lagi dengan warga bernama Abdullah ini. Pria ini kabur karena takut disuntik. Maka, para petugas pun mengejar pria asal Bangkalan yang positif Covid-19 dan nekat kabur dari truk Linmas Surabaya yang mau membawanya ke Rumah Sakit Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Selasa siang (8/6/2021).
Pria Bangkalan bernama Abdullah itu sebelumnya dinyatakan positif setelah menjalani tes usap oleh tenaga medis. Saat mau dirujuk ke RS Asrama Haji Sukolilo itulah, Abdullah yang saat itu mengenakan sarung, baju kotak-kotak dibalut jaket abu-abu, ngacir. Kabur. Para nakes bersama Satpol PP, Linmas, Polri dan TNI berusaha mengejarnya.
Sejumlah camat yang sedang berjaga di tenda ikut serta berlari bersama mengejar Abdullah. Tak butuh waktu lama, mereka akhirnya berhasil menghadang pria asal Desa Geger, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura itu. Camat Sawahan, M Yunus, pun membujuk Abdullah untuk mau menuruti permintaannya.
Dia mengatakan kalau pemerintah mau mengobati dan menyembuhkan para pasien. Bukan memperlakukan aneh-aneh.
Tentunya, M Yunus mengatakan hal itu dengan Bahasa Madura.
“Tadi saya liat dia kabur. Saya kejar susah payah. Setelah ketemu saya tanya kenapa kabur. Lalu saya katakan pemerintah mau mengobati bapak, bukan memperlakukan yang aneh aneh,” ucapnya.
Kepada M Yunus, Abdullah mengaku kabur karena tidak mau disuntik. Mendengar penuturannya, M Yunus membantah. “Kata siapa mau disuntik. Di sana suruh istirahat makan yang enak minum vitamin. Berarti edukasi mereka belum paham dan belum tahu.Mereka mengira kalau kena Covid bakal disuntik,” ucapnya.
Tak lupa M Yunus bersama jajaran terkait disemprot cairan disinfektan usai mengembalikan Abdullah ke dalam truk untuk dilakukan isolasi.
136 Pasien
Sekitar 136 pasien positif covid-19 asal Bangkalan, Madura, dikabarkan tengah dalam perjalanan dikirim ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Sebelumnya sudah ada 30 pasien Bangkalan lebih dulu dirawat di RS ini.
Penanggung jawab RSLI Laksamana Pertama TNI dr IDG Nalendra Djaya Iswara SpB SpBTVK menyampaikan bahwa seratusan lebih warga Madura itu tengah dalam perjalanan. “Ini kami menunggu dan sudah menyiagakan tim dokter dan tenaga kesehatan kami,” katanya, Selasa (8/6/2021).
Apa yang bisa dijelaskan dari membanjirnya pasien covid Bangkalan ini? Nalendra menyebut bahwa inilah fenomena gunung es pandemi covid yang sesungguhnya. Sebagaimana yang dicemaskan banyak orang.
“Inilah gunung es yang sesungguhnya. Dikira tidak ada covid di suatu daerah ternyata lebih banyak. Namun tidak perlu panik. Dengan tata laksana klinik yang tepat tidak akan berakibat fatal,” kata Nalendra.
Apakah pasien Bangkalan itu merupakan varian baru? Nalendra belum bisa Memastikan. Sebab harus lebih dulu dilakukan uji lab. Dia meminta kepada semua masyarkat jangan abai Prokes meski sudah divaksin.
Penyekatan di Pelabuhan Ujung-Kamal
Sementara itu, penyekatan dan pemeriksaan juga dilakukan oleh petugas gabungan di Pelabuhan Kamal Bangkalan dan Pelabuhan Ujung Perak, Surabaya. Dirpolairud Polda Jatim Kombes Arnapi mengatakan kegiatan ini untuk mencegah penularan Covid-19 dari Bangkalan. Warga yang dinyatakan reaktif itu akan dibawa ke Balai Diklat Bangkalan untuk penanganan lebih lanjut, seperti diswab PCR.
“Bagi penumpang yang hasil swab testnya positif akan dilakukan langkah lanjutan sesuai koordinasi dengan Kapuskesmas Socah dan satgas Covid-19 Bangkalan diarahkan ke balai Diklat Bangkalan,” tambahnya.
Sedangkan yang negatif, akan diberi stiker tanda pengenal dan dipersilakan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ujung Perak Surabaya. “Bagi penumpang kapal ferry yang telah selesai melaksanakan tes swab antigen dinyatakan negatif selanjutnya diberi pengenal berupa stiker kecil warna kuning bertuliskan telah diperiksa Polres Bangkalan,” tandasnya. (tbn/wis)