Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

Parkiro, Sistem Parkir Cerdas ala Mahasiswa ITS

Sharelle Clairine Hayadi (frame kanan atas ) saat mempresentasikan Parkiro pada ajang Pimnas ke-33.

 

SURABAYA (global-news.co.id) –  Kebutuhan parkir yang tinggi di perkotaan dapat menyebabkan pengguna kendaraan harus menghabiskan banyak waktu untuk mencari tempat parkir di suatu lokasi. Mengatasi masalah tersebut, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas ide sistem parkir cerdas dan berbasis aplikasi bernama Parkiro.

Mereka adalah Sherelle Clairine Hayadi, Julius Sintara, dan Steven Seaver Wiarta. Ketiga mahasiswa dari Departemen Teknik Biomedik dan Departemen Teknik Elektro ITS ini menggabungkan teknologi Long Range RFID dan Internet of Things (IoT) pada sistem parkir yang ada. “Teknologi ini memungkinkan pengendara masuk dan keluar gerbang parkir tanpa berhenti serta mendapat navigasi ke titik parkir yang kosong,” papar Sharelle, Senin (28/12/2020).

Ide Parkiro sendiri ia akui berawal dari pengalaman pribadi yang sering terjebak macet di pintu masuk dan keluar tempat parkir. Setelah melewati kemacetan tersebut, ia juga masih harus berputar-putar mencari titik parkir yang kosong. “Hal ini dapat berpengaruh ke sisi psikologis dan emosi dari pengendara, dan masalah ini ternyata juga dialami banyak orang,” jelas mahasiswa angkatan 2018 ini.

Penggunaan sistem parkir berbasis aplikasi yang telah ada pun masih terdapat banyak kelemahan. Di antaranya kendaraan masih harus berhenti di pintu masuk dan keluar parkir, sehingga dapat menyebabkan kemacetan. Pengendara juga masih harus mencari titik parkir secara mandiri. Selain itu juga masih berlaku pembayaran tunai. “Aplikasi yang sudah ada juga masih tersedia pada platform yang terbatas,” ujar Sharelle.

Sedangkan Parkiro buatan timnya ini pun sangat mudah digunakan oleh banyak orang. Pengendara hanya harus mengunduh aplikasi dan melakukan pendaftaran lewat aplikasi Parkiro. Pengendara yang sudah terdaftar nantinya akan mendapatkan tag RFID unik yang harus dipasangkan di bagian depan kaca mobil. Setelah itu, pengendara sudah bisa menggunakan aplikasi Parkiro untuk memesan titik parkir.

Ada banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Parkiro. Pertama, pengendara dapat melakukan pemesanan tempat parkir lewat aplikasi. Titik parkir yang sudah dipesan akan otomatis muncul penghalang berupa retractable bollards untuk menghalangi titik parkir tersebut digunakan pengendara lain.

Pengendara yang sudah mendekati lokasi parkir cukup berkendara dengan kecepatan rendah untuk masuk ke lokasi parkir. Sistem RFID akan mendeteksi tag yang ada dan gerbang pun akan otomatis terbuka. Pengendara juga diarahkan menuju titik parkir yang sudah dipesan melalui aplikasi Parkiro dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality. “Jadi pengendara benar-benar tidak akan kebingungan mencari titik parkir yang sudah dipesan,” tambahnya.

Ia pun menjelaskan bahwa saat ingin keluar, pengendara dapat melakukan pembayaran melalui aplikasi dengan melakukan verifikasi biometrik atau PIN. Lalu saat mendekati gerbang keluar, pengendara juga hanya perlu berkendara dengan kecepatan rendah. Sistem RFID yang ada akan mendeteksi tag dan mengonfirmasi pembayaran. Setelah itu gerbang keluar akan secara otomatis terbuka.

Adanya inovasi Parkiro ini sendiri dapat menjawab beberapa tantangan dalam pengadaan parkir yang ideal berupa proses parkir yang ringkas dan efisien. Parkiro juga dapat meminimalisasi antrean kendaraan di pintu masuk dan keluar gerbang parkir. Pengendara juga dapat langsung menuju titik parkir tanpa harus kebingungan. “Dari semua proses itu, pengendara dapat masuk, keluar, dan membayar parkir tanpa harus berhenti,” tutur mahasiswi asal Surabaya ini.

Inovasi berupa Parkiro ini juga telah mengantarkan Sharelle dan timnya meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-33 tahun 2020 kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Ia mengaku sangat tidak menyangka mampu menjadi yang terbaik. “Tapi kami cukup senang dapat turut membawa nama baik ITS di ajang bergengsi tersebut,” tutupnya. tri

baca juga :

Pj Gubernur Jatim Tinjau Korban Angin Kencang Pamekasan

gas

Akhirnya Terima Rp 40 Triliun Setelah 15 Tahun Melawan Google

gas

Pemkot Surabaya Resmi Mengganti IMB Menjadi PBG untuk Perizinan Bangunan

Redaksi Global News