SURABAYA (global-news.co.id)– Masyarakat Kota Surabaya, khususnya di kawasan Surabaya Timur sedang menghadapi situasi pelik. Hal ini dikarenakan pasokan aliran air dari PDAM yang terganggu, bahkan mati total. Kondisi ini dialami warga mulai Minggu (17/5/2020) siang.
Air yang seharusnya mengalir lancar tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya, langsung berhenti mendadak.
Ternyata, aliran air bersih dari PDAM ini terganggu akibat hantaman tiang pancang pada proyek pembangunan Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Kota Surabaya (UINSA). Tiang pancang proyek pembangunan kampus ini menghantam pipa PDAM dengan diameter 1000 mm dan mengakibatkan pecahnya pipa air tersebut. Proyek pembangunan kampus UINSA ini berada di kawasan Gunung Anyar Kota Surabaya.
Akibatnya hampir semua aliran air di kawasan Surabaya Timur ini mengalami gangguan. Ada yang debit airnya mengecil atau malah tidak bisa mengalir sama sekali. Kawasan-kawasan yang terdampak ini adalah Perumahan Pondok Tjandra, kawasan Gunung Anyar, Perumahan Purimas, Medokan Ayu, Rungkut Madya, Pandugo, Kedung Baruk, Semampir, Mulyosari, Sutorejo, Galaxy, Kenjeran, Nambangan, Bulak Rukem, Setro, Kedung Cowek, Tambak Wedi, Kedinding, dan sekitarnya.
“Kebutuhan air banyak saat pandemi corona, malah air mati sejak sekitar pukul 12.00. Terpaksa kalau gak cukup, beli air nanti,” kata Rina, warga Kedung Baruk, Minggu (17/5/2020).
Saat ini petugas dari PDAM didampingi oleh Camat Gunung Anyar Anna Fajriatin sedang memantau kondisi di lapangan. Hingga detik ini pihak PDAM masih belum bisa memastikan sampai kapan pengerjaan pipa yang pecah ini akan selesai dilaksanakan dan pasokan air bersih untuk masyarakat bisa kembali normal
Gangguan aliran air bersih dari PDAM ini ternyata mengulang kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Pada dua bulan yang lalu, masih di kawasan Gunung Anyar, juga terjadi gangguan aliran air PDAM. Kasusnya juga sama persis, yaitu pecahnya pipa PDAM berdiameter 1000 mm akibat dari hantaman tiang pancang pembangunan Masjid As-Salam yang ada di Perumahan Purimas. Hampir seminggu warga dalam kondisi kesulitan air. pur
berita selanjutnya